• Sabtu, 29 Juni 2024

Saling Dorong dan Bakar Ban Warnai Demo Ratusan Mahasiswa di Kota Metro

Selasa, 25 Juni 2024 - 18.21 WIB
3.9k

Aksi demonstrasi ratusan mahasiswa yang nyaris ricuh di depan kantor Pemkot Metro. Foto: Arby/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Metro - Ratusan mahasiswa dari sejumlah organisasi yang tergabung dalam organisasi aliansi mahasiswa Kota Metro melakukan aksi unjuk rasa di kantor pemerintah kota (Pemkot) setempat, Selasa (25/6/2024).

Mahasiswa menuntut pemerintah segera melakukan perbaikan terhadap infrastruktur jalan di Metro yang rusak. 

Dari pantauan Kupastuntas.co, ratusan mahasiswa mengawali demonstrasi dengan long march sejauh satu kilometer dan menduduki kawasan bundaran tugu pena.

Di lokasi tersebut aliansi mahasiswa menyampaikan orasinya dan membakar ban bekas sebagai bentuk protes atas kebijakan yang dikeluarkan pemerintah daerah.

Dalam aksi unjuk rasa tersebut, mahasiswa mengangkat isu nasional tiga persoalan rakyat yang oleh mahasiswa disingkat Tapera dan isu daerah tiga persoalan Kota Metro yang di singkat Tapetro.

Usai melakukan unjuk rasa di bundaran tugu pena, ratusan mahasiswa bertolak ke kantor pemerintah Kota Metro. Sempat terjadi aksi saling dorong antara petugas yang berjaga dan mahasiswa yang melakukan unjuk rasa.

Setelah ratusan mahasiswa menyampaikan orasinya dan membakar ban di depan gerbang kantor Pemkot Metro, Walikota Metro, Wahdi bersama jajaran pemerintah Kota setempat keluar dari kantornya dan menemui mahasiswa.

Sempat terjadi ketegangan saat dialog berlangsung di depan gerbang kantor Pemkot Metro. Aliansi mahasiswa meminta Walikota bersedia diajak diskusi di ruangan kantor Pemkot setempat.

Di dalam ruang kantor Walikota, ratusan mahasiswa tersebut melalui perwakilan Sejumlah organisasi mahasiswa menyampaikan sejumlah poin tuntutan yang didengarkan langsung oleh perangkat pemerintah dan aparat kepolisian.

Aksi demonstrasi yang berlangsung kurang lebih 4 jam tersebut berakhir dengan kesepakatan pemerintah daerah akan menindaklanjuti seluruh tuntutan yang disampaikan mahasiswa.

Ketua HMI Cabang Metro, Chairul Aji Bangsawan menerangkan, salah satu poin tuntutan terkait dengan infrastruktur jalan yang perbaikannya diharapkan oleh masyarakat.

"Jadi terkait infrastruktur, ini sudah mau habis kepemimpinan Bang Wahdi. Tapi kita tahu bersama bahwa jalan-jalan di Metro masih banyak yang belum direhab. Alasan tadi disampaikan masih terkait regulasi lagi, sebenarnya menurut kami itu bukan merupakan jawaban yang tepat," katanya, saat dikonfirmasi awak media usai demonstrasi di Pemkot Metro, Selasa (25/6/2024).

Ia bahkan mempertanyakan alasan Walikota Metro, Wahdi secara masif berupaya membangun infrastruktur di akhir masa jabatannya.

"Justru sudah 3 tahun lebih kepemimpinan Bang Wahdi, kenapa baru sekarang kemudian mereka buru-buru melakukan perbaikan. Itu juga lamban pula, periode ini sudah mau habis," tanya Chairul Aji Bangsawan.

"Termasuk banjir ini tidak selesai-selesai sampai sekarang, justru saat ini malah melebar. Yang dulu hanya di wilayah kampus saat ini hampir rata di seluruh kota metro, ini ada apa," imbuhnya.

Tak hanya itu, pria yang akrab disapa bung Irul tersebut juga menduga adanya praktik setoran proyek di Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) sehingga hasil pembangunan tidak memiliki kualitas yang baik.

"PUTR ini terkesan nya lambat atau cuman formalitas, atau karena menunggu uang-uang setoran karena belum masuk dan ini nanti akan kami selidiki juga terkait tindak pidana korupsinya," ungkapnya.

Dirinya menyampaikan bahwa Walikota Metro Wahdi telah berjanji kepada mahasiswa untuk menindaklanjuti 6 tuntutan yang disampaikan.

"Jadi dari pemerintah daerah akan menindaklanjuti, tuntutan tuntutan kami diterima. Permasalahan yang di pusat akan disampaikan ke pusat dan yang di daerah akan ditindaklanjuti," bebernya.

Mahasiswa juga memberikan tenggat waktu selama 1 bulan kepada Pemkot Metro untuk menindaklanjuti seluruh tuntutan. Tak hanya itu, Mahasiswa juga mengancam jika tuntutannya termasuk pembangunan infrastruktur tidak ditindaklanjuti, pihaknya akan kembali melakukan aksi demonstrasi.

"Kami akan menunggu perkembangannya dalam satu bulan kedepan. Kalau memang itu tidak dilaksanakan dan tidak ditindaklanjuti, kami akan turun ke jalan jilid kedua. Kita menunggu persetujuan pemerintah dalam hal ini," tandasnya.

Sementara itu, Walikota Metro, Wahdi mengaku akan berupaya menindaklanjuti setiap desakan dari aliansi mahasiswa. Dirinya juga berjanji akan bertanggung jawab atas persoalan pembangunan yang ada di kota Metro.

"Sabar dulu, nanti ditambahkan oleh mereka. Kemudian mengenai sampah, apalagi parkir, nanti dishub bisa sampaikan. Masalah penyakit sosial masyarakat, narkoba dan semuanya tentu kita akan berupaya," paparnya saat menjawab desakan aliansi mahasiswa di ruang kantornya.

"Saya kira itu sajalah saya yang saya sampaikan, terimakasih dan Mohon maaf, saya dalam 3 tahun 4 bulan ini nanti kalian bisa lihat bahwa saya bertanggungjawab atas pembangunan di kota Metro. Kalau ada sesuatu boleh sampaikan kepada saya, Saya kira itu," tandasnya.

Diketahui 6 tuntutan aliansi mahasiswa tersebut diantaranya ialah :

1. Stop komersialisasi pendidikan dan fokus pada rekontruksi sistem pendidikan berkualitas yang pro rakyat serta cabut peraturan permendikbud nomor 2 tahun 2024 dan keputusan menteri agama Republik Indonesia nomor 367 tahun 2024.

2. Stop kriminalisasi aktivis mahasiswa dan bebaskan aktivis yang di tangkap serta meminta Polres Metro untuk lebih cepat dalam pencegahan dan mengatasi peredaran narkoba.

3. Batalkan kebijakan TAPERA (Tabungan Perumahan Rakyat) yang menyengsarakan rakyat.

4. Mendesak Pemerintah Kota Metro melakukan rehabilitas dan optimalisasi TPAS Kota Metro serta menjalin kerjasama dalam pengelolaan sampah dengan komunitas terkait 

5. Mendesak Pemerintah Kota Metro untuk menindak tegas pihak-pihak yang melanggar peraturan daerah Kota Metro. Seperti PSM (Penyakit Sosial Masyarakat), Permasalahan parkir di Kota Metro, permasalahan terkait lahan parkir di Kota Metro serta munculnya parkir liar dan premanisme.

6. Mendesak Pemerintah Kota Metro untuk mengevaluasi dan mengoptimalkan kebijakan percepatan pembangunan infrastruktur Kota Metro. Mendesak Pemerintah Kota Metro mempercepat pembangunan Infrastruktur Jalan dan mendesak Pemerintah Kota Metro untuk mengatasi banjir di Kota Metro. (*)