• Minggu, 19 Januari 2025

RSUD Bob Bazar Kelola Anggaran Hampir Rp 100 Miliar, Perbaikan Gedung Rawat Inap Kelas 2 Tidak Jelas

Selasa, 25 Juni 2024 - 08.32 WIB
191

Rawat inap kelas II RSUD Bob Bazar Kalianda, Lampung Selatan. Foto: Handika/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Sebagai Badan Layanan Umum Daerah (BLUD), RSUD Bob Bazar Kalianda, Lampung Selatan (Lamsel), mengelola anggaran mencapai hampir Rp100 miliar per tahun. Sayangnya, masih ada puluhan pasien dirawat di lorong-lorong rumah sakit menggunakan tempat tidur darurat.

Informasi dihimpun Kupas Tuntas, pada tahun 2023 lalu RSUD Bob Bazar Kalianda telah menyetorkan pendapatan asli daerah (PAD) ke Pemkab Lamsel senilai Rp92.707.911.088 atau hampir Rp100 miliar.

Pendapatan itu berasal dari retribusi pelayanan kesehatan sebesar Rp3.815.828.110, instalasi farmasi Rp1.817.174.344, Jamsostek Rp779.000.255, BPJS Rp83.550.471.817, dan pendapatan lainnya Rp2.745.436.562.

Sayangnya, perolehan pendapatan yang besar itu belum diimbangi dengan pelayanan yang maksimal kepada pasien. Terbukti, masih ada puluhan pasien dirawat di lorong-lorong rumah sakit karena tidak mendapatkan ruang perawatan.

Pantauan di RSUD Bob Bazar pada Senin (24/6/2024), di gedung rawat inap kelas 2 terpasang banner berukuran besar bertuliskan "sementara gedung ini tidak digunakan rencana akan ada perbaikan."

Banner itu telah terpasang sejak tahun 2023 lalu, dan hingga kini belum ada aktivitas perbaikan gedung di RSUD Bob Bazar, Dampaknya, terjadi puluhan pasien yang menjalani perawatan di lorong-lorong.

Direktur RSUD Bob Bazar, Renny Indrayani saat ditelepon untuk dikonfirmasi terkait anggaran yang dikelola sebesar hampir Rp100 miliar tersebut tidak menjawab.

Pantauan Kupas Tuntas di RSUD Bob Bazar pada Kamis (20/6/2024) lalu, ada 20-an pasien terpasang infus dirawat di lorong-lorong rumah sakit dengan menggunakan tempat tidur darurat.

Seorang keluarga pasien, Darya saat ditemui di RSUD Bob Bazar menuturkan, ia mengantarkan saudaranya berobat di RSUD Bob Bazar karena mengalami diare.

Ia mengaku, saat tiba di RSUD Bob Bazar semua ruang perawatan sudah penuh pasien. Namun, karena saudaranya harus mendapatkan perawatan sehingga terpaksa menjalani perawatan di lorong rumah sakit.

"Karena pasiennya membludak, kami tidak kebagian kamar perawatan. Perawat yang berjaga memang sempat menawarkan untuk dirujuk ke rumah sakit lain karena di RSUD Bob Bazar kamarnya sudah penuh. Namun kami tetap minta dirawat di sini sampai akhirnya dirawat di lorong ini,” kata Darya, pada Kamis (20/6/2024).

Ia mengakui jikwa fasilitas yang diterima saudaranya yang dirawat tidak mendukung. Bahkan, saudaranya sulit tidur karena banyak orang yang lalu lalang di lorong itu.

"Fasilitas yang kami terima ya seperti ini, hanya bisa dirawat di lorong. Karena kami tidak kebagian kamar perawatan," ungkapnya.

Seorang pasien yang dirawat di lorong RSUD Bob Bazar, Rismawati mengatakan, ia bersedia dirawat di lorong karena sudah tidak sanggup lagi menahan sakit tenggorokan yang dideritanya.

"Jelas tidak ada kenyamanan, tapi mau bagaimana lagi. Pihak rumah sakit hanya bilang untuk sementara dirawat di lorong dengan fasilitas seadanya karena kamarnya sudah penuh. Nanti setelah ada kamar kosong akan langsung dipindahkan," kata Rismawati, yang berasal dari Palas ini.

Ia berharap, pihak RSUD Bob Bazar bisa menambah ruang perawatan sehingga tidak banyak lagi pasien yang dirawat di lorong-lorong rumah sakit.

“Kalau bisa sih ruang perawatan ditambah lagi. Kasihan kalau ada pasien sakit berat harus dirawat di lorong-lorong rumah sakit seperti ini,” ungkapnya. (*)

Artikel ini telah terbit di Surat Kabar Harian Kupas Tuntas, Edisi Selasa 25 Juni 2024, dengan judul "RSUD Bob Bazar Kelola Anggaran Hampir 100 Miliar"