Ribuan Balita di Lampung Diintervensi Akibat Alami Permasalahan Gizi

Ribuan Balita di Lampung Diintervensi Akibat Alami Permasalahan Gizi. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung terus melakukan percepatan dalam rangka intervensi serentak pencegahan stunting yang ada di daerah setempat.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung, Elvira Umihanni mengatakan, kegiatan intervensi serentak pencegahan stunting tersebut akan berlangsung hingga akhir bulan Juni.
"Kemarin kita lounching diawal Juni dan ini akan berakhir sampai akhir bulan nanti. Jadi yang kita lakukan mulai dari penimbangan balita, ibu hamil juga kita ukur seperti lingkar lengan atas dan berat badan," ungkap Elvira, saat dimintai keterangan, Senin (24/6/2024).
Ia mengatakan, pihaknya menargetkan 95 persen balita yang menjadi sasaran intervensi stunting dapat dilakukan pengukuran serta penimbangan berat badannya.
"Jadi harapan nya minimal 95 persen dari sasaran dilakukan penimbangan dan pengukuran. Kemudian akan dilakukan intervensi kalau memang ada temuan stunting," tambahnya.
Menurutnya, balita yang menjadi sasaran intervensi stunting berusia dibawah 5 tahun. Dimana kegiatan yang dilakukan mulai dari penimbangan dan juga pengukuran.
"Sasarannya kalau anak-anak dibawah lima tahun jadi semua balita ditimbang dan di ukur. Ini juga tidak hanya dilakukan di posyandu tapi juga bisa di kelurahan atau masjid dan tempat lainnya," terangnya
Elvira mengatakan jika ditemukan anak yang stunting maka selanjutnya akan dilakukan intervensi yang melibatkan Dinas Kesehatan masing-masing daerah.
"Kalau ada kriteria rentan stunting dia harus di intervensi, kalau sudah masuk gizi buruk maka dari Dinas Kesehatan akan memberikan edukasi pada ibu. Kalau perlu pengobatan berarti posyandu nya harus memberikan intervensi," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data yang diperoleh dari website sigiziterpadu.kemenkes.go.id, total balita di Lampung berdasarkan orientasi penguatan pencatatan pelaporan gizi berbasis masyarakat (EPPGMB) yang menjadi sasaran intervensi stunting sebanyak 558.277.
Dimana jumlah balita yang sudah diukur berat badan nya 529.936, artinya presentase pengukuran berat badan sudah mencapai 94,92 persen.
Dari jumlah tersebut presentase balita bermasalah gizi 25,18 persen atau 133.400, balita bermasalah diintervensi 4,28 persen atau 5.723.
Dengan rincian berat badan tidak naik 88.738, berat badan kurang 5,864, gizi kurang 12,854, gizi buruk 1,397, stunting 24,602 sehingga total balita bermasalah gizi 133,455.
Untuk balita yang diintervensi berat badan tidak naik pemberian makanan tambahan (PMT) selama 2 minggu, berat badan kurang PMT 4 minggu, gizi kurang PMT 8 minggu.
Kemudian untuk balita yang gizi buruk di tatalaksana oleh Puskesmas dan ada juga yang dirujuk ke rumah sakit. (*)
Berita Lainnya
-
Heboh! Grup Facebook ”Gay Bandar Lampung” Diikuti Belasan Ribu Anggota
Minggu, 08 Juni 2025 -
Kado HUT ke-343 Kota Bandar Lampung, PLN Beri Diskon Tambah Daya 50 Persen untuk Masyarakat Lampung
Minggu, 08 Juni 2025 -
Tidak Kapok, Residivis Pencurian Kembali Ditangkap Polisi Usai Bobol Rumah Tetangganya di Langkapura Bandar Lampung
Sabtu, 07 Juni 2025 -
Polresta Bandar Lampung Ungkap 20 Kasus Narkoba Selama Mei 2025
Sabtu, 07 Juni 2025