• Minggu, 29 September 2024

Arinal Djunaidi Harap Tidak Ada Kebohongan Data Pemilih Pada Pilkada 2024

Senin, 24 Juni 2024 - 19.39 WIB
89

Mantan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi (baju hitam) saat mengikuti proses pencocokan dan penelitian (Coklit) yang dilakukan oleh petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih). Foto: Yudha/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Mantan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi telah mengikuti proses pencocokan dan penelitian (Coklit) yang dilakukan oleh petugas Pemutakhiran Data Pemilih (Pantarlih) untuk menyambut pilkada 2024.

Arinal berharap, dalam proses coklit tidak ada kebohongan data pemilih jelang kontestasi pilkada 2024 agar pesta demokrasi berjalan secara damai dan lancar.

"Pendataan ini tidak boleh ada kebohongan. Jadi harus sesuai dengan data yang terdaftar. Apalagi ini adalah pemilihan serentak," ujar Arinal, Senin (24/6/2024).

Lebih lanjut Arinal mengapresiasi apa yang dilakukan oleh KPU maupun Bawaslu dalam menjemput kepastian data pemilih.

"Saya dikunjungi oleh KPU dan Bawaslu tentunya dalam menjalankan tugas kepastian data pemilih. Saya sekarang sebagai masyarakat biasa, dan saat menjadi gubernur juga melakukan hal yang sama," jelasnya.

"Pendataan itu sangat penting. Bagaimanapun juga kita harus mematuhi sebagai masyarakat yang faham tentang pemilihan gak boleh suaranya tidak termanfaatkan," sambungnya.

Lebih lanjut Arinal juga berharap, pada pilkada serentak 2024 nanti harus berjalan kondusif tidak terjadi perpecahan karena perbedaan pilihan.

"Kita sudah membuktikan dalam penyelenggaran pilpres dan pileg kita sukses tanpa ada hal-hal yang diinginkan. Berbeda boleh, bersaudara lebih penting," katanya.

Sementara Ketua KPU Kota Bandar Lampung, Dedy Triadi mengatakan, pihaknya mendatangi para tokoh-tokoh atau opinion leader pada awal masa coklit agar masyarakat mengetahui proses coklit telah dimulai.

"Ini dalam rangka publikasi kita melakukan coklit opinion leader yang terdiri dari tokoh politik, tokoh pemuda, yang dianggap menjadi vote getter," jelasnya.

Proses coklit ini kata Dedy, harus benar-benar valid. Berkaca pada pemilu 2024 terjadi tiga pemungutan suara ulang (PSU) di Kota Bandar Lampung. Dua diantaranya persoalan data pemilih.

"Kita berharap akurat dan valid data pemilih agar tidak terjadi pemungutan suara ulang," jelasnya. (*)