• Rabu, 27 November 2024

Puluhan Pasien Dirawat di Lorong RSUD Bob Bazar Kalianda Lampung Selatan

Kamis, 20 Juni 2024 - 14.09 WIB
2.1k

Tampak puluhan pasien dan anggota keluarganya berdesakan di lorong rumah sakit Bob Bazar Kalianda karena tidak kebagian kamar. Foto: Handika/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Sejumlah pasien rawat inap mengeluh karena harus dirawat di lorong RSUD Bob Bazar Kalianda, Lampung Selatan.

Dari informasi yang berhasil dikumpulkan, kejadian pasien rawat inap di RSUD Bob Bazar Kalianda dirawat di lorong menggunakan tempat tidur darurat.

Kabarnya, rumah sakit yang berada di Kalianda itu kekurangan tempat tidur sehingga tak mampu lagi menampung pasien rawat inap yang kebetulan ramai.

Mau tak mau, para puluhan pasien harus pasrah dan menerima ditempatkan di lorong-lorong rumah sakit sembari menjalani pengobatan.

Pasien yang dirawat di lorong rumah sakit yakni Rismawati asal Kecamatan Palas mengaku, dirinya tak nyaman dirawat di lorong rumah sakit.

"Kalau untuk nyaman ya tidak, tapi mau bagaimana lagi. Kata pihak rumah sakit untuk sementara dirawat di lorong dulu dengan fasilitas seadanya, karena kamarnya sudah penuh semua. Nanti, setelah ada kamar langsung dipindahkan," kata Rismawati.

Sejurus, Sudarya yang tengah menunggui kerabatnya dirawat di lorong rumah sakit menyatakan, dirinya diberi tahu pihak rumah sakit bahwa seluruh ruangan penuh.

"Karena pasiennya membludak, jadi kita tidak kebagian kamar. Kamar penuh semua," ucapnya.

Sudarya menambahkan, ia sempat ditawari dirujuk ke rumah sakit lain, pasalnya kondisi seluruh kamar di RSUD Bob Bazar dikatakan terisi semua.

"Kami menerima karena keterbatasan waktu juga," cetusnya.

Sementara, Direktur RSUD Bob Bazar Kalianda dr Reni Indriyani beralasan, jumlah kunjungan rawat inap membludak hingga 3 ribu pasien setiap bulan.

"Kita mempunyai 11 ruangan yang terdiri dari ruangan VIP, kelas 1, kelas 2, dan kelas 3 total keseluruhan kamar yang kita miliki ada 244 kamar dimana kita masih kekurangan sekitar 100 hingga 150 tempat tidur," kilahnya.

Menurut Reni, kondisi itu terkendala ketersediaan ruangan dan bisa diatasi dengan penambahan ruangan kamar rawat inap.

"Supaya pasien yang datang kesini mendapatkan ruangan dan pelayanan yang maksimal, jadi tidak ada lagi pasien yang menunggu di ruangan transit," urainya. (*)