Tilep Uang Penjualan Singkong 279 Juta, Warga Jabung Lamtim Ditangkap Polisi

Pelaku penggelapan singkong 10 truk diamankan di Polres Lampung Timur. Foto: Agus/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co,
Lampung Timur - Seorang kurir ekspedisi ditangkap polisi karena diduga kuat
telah melakukan penggelapan hasil penjualan singkong sebanyak 10 truk, dengan
nilai uang 279 juta lebih. Pelaku bernama Rob warga Kecamatan Jabung kemudian diamankan
polisi.
Kasat Reskrim Polres
Lampung Timur IPTU Maulana Rahmat Alhaqqi menjelaskan, pada Januari 2024, Rob mengantarkan
singkong milik Nyoman warga Desa Bandaragung, Kecamatan Bandar Sribhawono.
Rencananya, singkong
tersebut akan di kirim ke PT Mirasa Food Industri yang berada di wilayah
Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, jumlah singkong yang sudah diangkut pelaku
sebanyak 20 truk, setelah pekerjaan selesai pelaku baru menyetorkan uang kepada
korban hasil dari penjualan 10 truk.
"Yang 10 truk
belum dibayarkan, alasan pelaku pihak perusahaan belum membayar. Namun setelah
dilakukan kroscek kepada pihak perusahaan ternyata semua sudah di bayarkan,"
kata Maulana Rahmat Alhaqqi, Jumat (14/6/2024).
Atas penggelapan yang
dilakukan oleh pria kelahiran 1986 tersebut, korban mengalami kerugian sebesar 279.825.800.
Karena tidak kunjung dibayar sehingga korban melaporkan ke pihak kepolisian.
Setelah barang bukti
yang di gunakan sebagai dasar pelaporan dinilai lengkap dan terdapat unsur
penggelapan sehingga polisi menangkap Rob.
"Barang bukti
seperti surat-surat jalan, hasil timbang dan kwitansi penerimaan barang dari
pihak perusahaan semua dijadikan bukti oleh korban, maka kami lakukan
penangkapan kepada terlapor," jelas Kasat Reskrim Polres Lampung Timur.
(*)
Berita Lainnya
-
Tiga Hari Antre, Sopir Truk Singkong Tewas Mendadak di Parkiran PT SPM 2
Senin, 17 Maret 2025 -
10 Ton Beras Ludes Terjual di 6 Titik Pasar Murah di Lampung Timur
Senin, 17 Maret 2025 -
Berkah Musim Baratan, Hasil Tangkapan Gurita Nelayan di Lamtim Melimpah
Minggu, 16 Maret 2025 -
Puluhan Kapal Rusak Menumpuk di Muara Gading Mas Lamtim, Nelayan Ngeluh Susah Sandar
Minggu, 16 Maret 2025