• Minggu, 22 Juni 2025

PLN Bentuk Tim Investigasi Selidiki Penyebab Listrik Mati di Sejumlah Wilayah Sumatera dan Lampung

Selasa, 11 Juni 2024 - 15.15 WIB
1k

Suasana RDP antara Komisi IV DPRD Lampung dengan PLN UID Lampung, Selasa (11/6/2024). Foto: Ria/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Komisi IV DPRD Provinsi Lampung menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung yang berlangsung di ruang rapat komisi setempat, Selasa (11/6/2024).

Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Lampung, Ismet Roni mengatakan, jika dalam RDP tersebut pihaknya menanyakan terkait penyebab pemadaman listrik di Lampung selama dua hari.

"Kami baru menyampaikan terkait dengan hal-hal yang mengakibatkan pemadaman listrik di Lampung. Rapat ini tidak selesai hari ini saja dan akan kita lanjutkan lagi bersama Pemprov Lampung dan stakeholder lainnya," kata Ismet.

Sementara itu General Manager PLN UID Lampung, Sugeng Widodo mengatakan jika, saat ini pada tingakat pusat telah dibentuk tim untuk melakukan investigasi penyebab pasti pemadaman listrik tersebut.

Tim investigasi tersebut juga yang nantinya akan memutuskan apakah akan ada kompensasi yang akan diberikan untuk masyarakat Lampung yang terdampak pemadaman.

"Karena kejadiannya menimpa beberapa provinsi di Sumatera jadi saat ini di level pusat sudah dibuat tim yang melibatkan pihak independen. Tim ini nantinya akan mempelajari serta mengevaluasi nya dan akan memberikan keputusan," jelasnya.

Pada kesempatan tersebut Sugeng menjelaskan jika indikasi yang menyebabkan pemadaman tersebut terjadi karena adanya lightning arrester di gardu induk (GI) yang meledak.

"Penyebab nya sendiri yang bisa disampaikan adalah indikasi. Indikasi nya lightning arrester di GI ada yang meledak dan menyebabkan transmisi 275 Kv termasuk yang Lubuk Linggau sampai Lahat sehingga memisahkan subsistem sumatera bagian utara dan  subsistem sumatera bagian selatan," jelasnya.

Ia mengatakan jika pihaknya telah mempersiapkan langkah mulai dari jangka pendek hingga menengah guna mengantisipasi agar hal serupa tidak kembali terjadi dimasa yang akan datang.

"Untuk langkah jangka pendek akan segera dioperasikan transmisi 500 Kv yang akan membagi beban 275 Kv. Sehingga beban terbagi dan insyaallah aman dalam waktu dekat," jelasnya.

Selain itu pembangkit listrik di Lampung juga akan ada penguatan sehingga akan cepat respon.

"Karena ada dari pembangkit kita tertentu dia tidak fast respon. Artinya dia harus dapat tegangan dari luar baru bisa dioperasikan seperti PLTU. Nah untuk beberapa jenis pembangkit akan dilakukan penguatan kemampuannya," jelasnya.

Sementara itu untuk jangka menengah misalnya akan dilakukan pemasangan sistem batre energi streat untuk pembangkit khususnya PLTG sehingga bisa beroperasi cepat atau fast respon.

"Kemudian ada pemasangan reaktor dan kapasitor di beberapa gardu induk sehingga mempercepat proses pengiriman tegangan. Kemarin itu lama proses nya karena secara teknis itu harus menyeimbangkan tegangan sehingga posisinya aman untuk peralatan kita," tutupnya.

Sebelumnya, pada Selasa (4/6/2024) terjadi gangguan pada jaringan Saluran Utama Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kV Lubuk Linggau -Lahat, yang merupakan jaringan interkoneksi dan terhubung dengan sejumlah wilayah di Sumatera.

Hal ini mengakibatkan terganggunya 15 ribu lebih gardu distribusi yang memasok listrik untuk pelanggan.

Setelah mengalami blackout pada Selasa (4/6/2024) sekitar pukul 11.00 WIB akhirnya pasokan listrik di Lampung kembali normal pada, Kamis (6/6/2024) pada pukul 00.59 WIB. (*)