• Rabu, 01 Oktober 2025

Dampak Pemadaman Listrik Dua Hari, Petambak Udang Vaname Rugi Ratusan Juta

Senin, 10 Juni 2024 - 08.14 WIB
154

Puluhan petambak udang Vaname di Desa Bumi Dipasena Sejahtera, Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang (Tuba), mengalami kerugian hingga mencapai Rp210 juta dampak terjadinya pemadaman listrik dua hari oleh PLN UID Lampung. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Puluhan petambak udang Vaname di Desa Bumi Dipasena Sejahtera, Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang (Tuba), mengalami kerugian hingga mencapai Rp210 juta dampak terjadinya pemadaman listrik dua hari oleh PLN UID Lampung.

Petambak rugi karena harus memanen udang Vaname lebih awal akibat listrik mati sehingga tidak bisa menghidupkan kincir air yang berfungsi memasok oksigen ke dalam tambak.

"Akibat pemadaman listrik dua hari kemarin (Selasa dan Rabu) ada sekitar 10 hingga 20 orang petambak terpaksa melakukan panen udang lebih dini untuk mengurangi kerugian," kata Ketua Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah (P3UW) Lampung, Suratman, pada Jumat (7/6/2024).

Suratman mengatakan, udang Vaname terpaksa harus dipanen lebih awal karena kekurangan oksigen akibat padamnya listrik sehingga kincir air sebagai pemasok oksigen tidak berjalan.

"Fungsi kincir air itukan untuk memasok oksigen ke dalam tambak atau dissolved oxygen (DO). Kalau kincir air tidak jalan maka habislah oksigen dan udangnya akan mati," jelasnya.

Ia menjelaskan, udang Vaname yang dipanen lebih awal memiliki Day of Culture (DOC) atau perhitungan penebaran benur udang hingga panen tiba baru berusia sekitar 30 hari.

"Udang yang terpaksa dipanen kemarin DOC nya baru 30 hari. Kalau udang Vaname itu rata-rata bisa dipanen umur 90 hari atau 3 bulan, lebih bagus lagi kalau mencapai 4 bulan," ujarnya.

Suratman mengungkapkan, dengan adanya panen udang dini tersebut mengakibatkan harga jual mengalami penurunan sehingga para petambak mengalami kerugian.

"Untuk size 60 artinya satu kilogram berisi 60 ekor itu harga jual di lapangan Rp65.000. Nah kalau dipanen dini kan udangnya lebih kecil. Udang hanya size 90 harganya Rp50.000 per kilogram. Yang kemarin dipanen itu rata-rata sizenya 90. Jadi kerugiannya itu bisa sampai Rp15 ribu per kilogramnya," paparnya.

Bidang Budidaya P3UW Lampung, Suryadi menambahkan, saat panen dini kemarin satu petambak menghasilkan 7 kuintal udang. “Rata-rata kemarin satu petambak hanya panen udang mencapai 7 kuintal,” katanya.

Jika dikalkulasi, kerugian dalam satu kilogram mencapai Rp15 ribu, maka total kerugian yang dialami oleh 20 petambak anggota P3UW Lampung itu mencapai Rp210 juta.

Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Lampung juga minta PT PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung memberikan kompensasi kepada para pengusaha yang mengalami kerugian akibat pemadaman listrik yang berlangsung selama 24 jam.

Sekretaris Apindo Lampung, Yanuar Irawan mengatakan, kerugian yang dialami para pengusaha akibat pemadaman listrik tersebut tidak bisa dianggap enteng.

"Saya kira kemarin hampir ada 24 jam mati listrik. Ini banyak kerugian yang dialami terutama oleh para pihak pengusaha. Ini tidak bisa dianggap ringan, dan ini jadi evaluasi bagi PLN," kata Yanuar, Kamis (6/6/2024).

Ia mengatakan, alasan para pengusaha minta kompensasi karena selama pemadaman listrik yang dilakukan oleh PLN tersebut cukup berpengaruh terhadap penurunan produksi.

"Kemarin pemadaman listrik cukup lama, tentu saja dari sisi produksi terjadi penurunan dan kerugiannya tidak sedikit. Kemudian kalau berdampak pada produksi tentu karyawan akan jadi masalah. Sehingga untuk menutupi itu apa langkah yang akan dilakukan oleh pihak PLN," tegasnya.

"Rencananya dalam waktu dekat kita akan kumpulkan teman-teman pengusaha. Termasuk Komisi IV DPRD Lampung akan menindaklanjuti dampak dari mati lampu kemarin," lanjutnya.

Yanuar mengatakan, ia sudah menerima banyak telepon dari kalangan pengusaha yang menyampaikan kerugian yang dialami tidak sedikit sebagai dampak adanya pemadaman listrik.

Ia menegaskan, semestinya PLN sudah bisa memprediksi serta mendeteksi sejak awal terhadap kerusakan yang bersifat besar tersebut.

"Ini menjadi evaluasi untuk PLN agar kejadian serupa tidak terulang. Bukan hanya sekedar selesai cukup minta maaf saja, tapi ada tindak lanjut dari persoalan yang terjadi. Paling tidak bisa membuat pernyataan bahwa ini tidak akan terjadi lagi di kemudian hari," ujarnya.

Sebagai perbandingan, PLN  UID Sumatera Barat (Sumbar) berjanji memberikan kompensasi berbentuk potongan harga hingga 10 persen kepada pelanggan yang terdampak pemadaman listrik total atau blackout yang terjadi di Sumatera pada Selasa (4/6/2024).

"Kompensasi diberikan saat listrik padam selama delapan jam. Jadi, kalau padamnya lebih dari delapan jam kita berikan kompensasi potongan 10 persen," kata General Manager PLN UID Sumbar, Eric Rossi Priyo Nugroho, Rabu (5/6/2024).

Dengan adanya kompensasi yang diberikan PLN, Eric berharap masyarakat terutama pelanggan dapat terbantu serta memahami kondisi yang terjadi(*)

Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Senin 10 Juni 2024 dengan judul “Petambak Udang Vaname Rugi Ratusan Juta”