Dampak Pemadaman Listrik Dua Hari, Petambak Udang Vaname Rugi Ratusan Juta

Puluhan petambak udang Vaname di Desa Bumi Dipasena Sejahtera, Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang (Tuba), mengalami kerugian hingga mencapai Rp210 juta dampak terjadinya pemadaman listrik dua hari oleh PLN UID Lampung. Foto: Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Puluhan petambak udang Vaname di Desa Bumi Dipasena Sejahtera,
Kecamatan Rawajitu Timur, Kabupaten Tulang Bawang (Tuba), mengalami kerugian
hingga mencapai Rp210 juta dampak terjadinya pemadaman listrik dua hari oleh
PLN UID Lampung.
Petambak rugi karena
harus memanen udang Vaname lebih awal akibat listrik mati sehingga tidak bisa
menghidupkan kincir air yang berfungsi memasok oksigen ke dalam tambak.
"Akibat pemadaman
listrik dua hari kemarin (Selasa dan Rabu) ada sekitar 10 hingga 20 orang
petambak terpaksa melakukan panen udang lebih dini untuk mengurangi
kerugian," kata Ketua Perhimpunan Petambak Pembudidaya Udang Wilayah
(P3UW) Lampung, Suratman, pada Jumat (7/6/2024).
Suratman mengatakan,
udang Vaname terpaksa harus dipanen lebih awal karena kekurangan oksigen akibat
padamnya listrik sehingga kincir air sebagai pemasok oksigen tidak berjalan.
"Fungsi kincir
air itukan untuk memasok oksigen ke dalam tambak atau dissolved oxygen (DO).
Kalau kincir air tidak jalan maka habislah oksigen dan udangnya akan
mati," jelasnya.
Ia menjelaskan, udang
Vaname yang dipanen lebih awal memiliki Day of Culture (DOC) atau perhitungan
penebaran benur udang hingga panen tiba baru berusia sekitar 30 hari.
"Udang yang
terpaksa dipanen kemarin DOC nya baru 30 hari. Kalau udang Vaname itu rata-rata
bisa dipanen umur 90 hari atau 3 bulan, lebih bagus lagi kalau mencapai 4
bulan," ujarnya.
Suratman
mengungkapkan, dengan adanya panen udang dini tersebut mengakibatkan harga jual
mengalami penurunan sehingga para petambak mengalami kerugian.
"Untuk size 60
artinya satu kilogram berisi 60 ekor itu harga jual di lapangan Rp65.000. Nah
kalau dipanen dini kan udangnya lebih kecil. Udang hanya size 90 harganya
Rp50.000 per kilogram. Yang kemarin dipanen itu rata-rata sizenya 90. Jadi kerugiannya
itu bisa sampai Rp15 ribu per kilogramnya," paparnya.
Bidang Budidaya P3UW
Lampung, Suryadi menambahkan, saat panen dini kemarin satu petambak
menghasilkan 7 kuintal udang. “Rata-rata kemarin satu petambak hanya panen
udang mencapai 7 kuintal,” katanya.
Jika dikalkulasi,
kerugian dalam satu kilogram mencapai Rp15 ribu, maka total kerugian yang
dialami oleh 20 petambak anggota P3UW Lampung itu mencapai Rp210 juta.
Sebelumnya, Asosiasi
Pengusaha Indonesia (Apindo) Provinsi Lampung juga minta PT PLN Unit Induk
Distribusi (UID) Lampung memberikan kompensasi kepada para pengusaha yang
mengalami kerugian akibat pemadaman listrik yang berlangsung selama 24 jam.
Sekretaris Apindo
Lampung, Yanuar Irawan mengatakan, kerugian yang dialami para pengusaha akibat
pemadaman listrik tersebut tidak bisa dianggap enteng.
"Saya kira
kemarin hampir ada 24 jam mati listrik. Ini banyak kerugian yang dialami
terutama oleh para pihak pengusaha. Ini tidak bisa dianggap ringan, dan ini
jadi evaluasi bagi PLN," kata Yanuar, Kamis (6/6/2024).
Ia mengatakan, alasan
para pengusaha minta kompensasi karena selama pemadaman listrik yang dilakukan
oleh PLN tersebut cukup berpengaruh terhadap penurunan produksi.
"Kemarin
pemadaman listrik cukup lama, tentu saja dari sisi produksi terjadi penurunan
dan kerugiannya tidak sedikit. Kemudian kalau berdampak pada produksi tentu
karyawan akan jadi masalah. Sehingga untuk menutupi itu apa langkah yang akan
dilakukan oleh pihak PLN," tegasnya.
"Rencananya dalam
waktu dekat kita akan kumpulkan teman-teman pengusaha. Termasuk Komisi IV DPRD
Lampung akan menindaklanjuti dampak dari mati lampu kemarin," lanjutnya.
Yanuar mengatakan, ia
sudah menerima banyak telepon dari kalangan pengusaha yang menyampaikan
kerugian yang dialami tidak sedikit sebagai dampak adanya pemadaman listrik.
Ia menegaskan,
semestinya PLN sudah bisa memprediksi serta mendeteksi sejak awal terhadap
kerusakan yang bersifat besar tersebut.
"Ini menjadi
evaluasi untuk PLN agar kejadian serupa tidak terulang. Bukan hanya sekedar selesai
cukup minta maaf saja, tapi ada tindak lanjut dari persoalan yang terjadi.
Paling tidak bisa membuat pernyataan bahwa ini tidak akan terjadi lagi di
kemudian hari," ujarnya.
Sebagai
perbandingan, PLN UID Sumatera Barat (Sumbar) berjanji memberikan kompensasi berbentuk
potongan harga hingga 10 persen kepada pelanggan yang terdampak pemadaman
listrik total atau blackout yang terjadi di Sumatera pada Selasa
(4/6/2024).
"Kompensasi
diberikan saat listrik padam selama delapan jam. Jadi, kalau padamnya lebih
dari delapan jam kita berikan kompensasi potongan 10 persen," kata General
Manager PLN UID Sumbar, Eric Rossi Priyo Nugroho, Rabu (5/6/2024).
Dengan adanya
kompensasi yang diberikan PLN, Eric berharap masyarakat terutama pelanggan
dapat terbantu serta memahami kondisi yang terjadi. (*)
Berita ini telah
terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Senin 10 Juni 2024 dengan judul “Petambak
Udang Vaname Rugi Ratusan Juta”
Berita Lainnya
-
Eks Bupati Way Kanan Raden Adipati Kembali Diperiksa Kejati Lampung Soal Kasus Mafia Tanah
Selasa, 30 September 2025 -
Trofeo Futsal BATIQA Se-Sumatera 2025 Meriahkan Anniversary ke-9 BATIQA Hotel Lampung
Selasa, 30 September 2025 -
Sasar Ratusan Siswa SMK di Bandar Lampung, PLN Beri Edukasi Kepedulian Keselamatan Kelistrikan
Selasa, 30 September 2025 -
Kasus Perampasan Mobil Warga di Bandar Lampung, APCI Tegaskan Anggota Bekerja Sesuai SOP
Selasa, 30 September 2025