Kupastuntas.co, Pringsewu - Pihak catering Pawon Solo membantah jika penyebab keracunan puluhan Santri/santriwati IMBOS Pringsewu beberapa hari lalu akibat mengkonsumsi ayam bakar yang dipesan dari mereka.

Pasalnya hingga sampai saat ini, belum ada sampel (hasil uji lab) yang membuktikan jika keracunan puluhan santri/wati tersebut bersumber dari ayam bakar yang mereka produksi.

"Dihari yang sama ada 5 orang yang memesan makanan dengan menu yang serupa, totalnya ada 150 kotak plus 2 nasi tumpeng pakai ayam bakar. Jika memang penyebab keracunan bersumber dari ayam bakar, maka yang lainnya juga ikut keracunan," kata Santy pemilik Pawon Solo, Jumat (7/6/2024).

Menurut Santy, pada hari Sabtu (1/6/24) sekitar pukul 09.00 WIB, mereka mengantar 50 kotak nasi ayam bakar pakai mie yang di pesan Lila tetangga mereka. 

"Katanya buat acara anaknya yang ulang tahun tapi saat itu tidak disebutkan kalau mau dibawa ke IMBOS," ujarnya.

BACA JUGA: Puluhan Siswa SMP IMBOS Pringsewu Keracunan Makanan dari Katering, Pihak Sekolah Dituding Lamban Dalam Penanganan

Kemudian dihari yang sama, ada pesanan lainnya buat Vena 20 kotak, Okta 40 kotak, Elta nasi gudek ayam bakar 40 kotak dan sore harinya pesanan Narti 2 nasi tumpeng pakai ayam bakar. "Menu dan sambalnya sama semua," ucapnya.

Menurut sepengetahuan dia, pada saat itu santri IMBOS tidak hanya mengkonsumsi ayam bakar tapi juga mengkonsumsi snack dan minuman yang dipesan dari orang lain. 

"Saya tidak menuduh yang lain, namun yang ingin saya pertegas harus ada pembuktian yang valid jangan langsung menuduh Pawon Solo," tuturnya.

Akibat kejadian ini, Santy merasa dirugikan dan terganggu karena hampir tiap hari ada orang yang bertanya bahkan memojokkan Pawon Solo. 

"Pasca kejadian ini, saya khawatir beberapa pelanggan jadi ragu memesan makanan dari catering kami," ujarnya.

BACA JUGA: Polisi Dalami Kasus Keracunan Puluhan Siswa IMBOS Pringsewu, Pihak Catering dan Sekolah Akan Dipanggil

Santy pun memastikan setiap menu makanan yang dipesan dari Pawon Solo di kelola dengan higenis. 

"Kami memiliki ijin usaha dan Dinas Kesehatan melalui Puskesmas Rejosari sudah melakukan pengecekan," tutupnya. (*)