55 Persen Gardu Induk di Lampung Sudah Tersuplai Listrik Sistem Interkoneksi Sumatera, Warga Pesawaran: Buktinya Masih Mati Listrik

Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pasca gangguan pada jaringan Saluran Udara Tegangan Ekstra Tinggi (SUTET) 275 kV Lubuk Linggau - Lahat, Sumatera Selatan, hingga Rabu (5/6/2024) pukul 08.00 WIB jaringan listrik 401.643 pelanggan telah kembali menyala.
Manager Komunikasi dan TJSL PLN UID Lampung, Darma Saputra mengaku, PT PLN (Persero) terus berupaya lakukan pemulihan pasca gangguan pada jaringan SUTET 275 kV Lubuk Linggau - Lahat.
"Hingga Rabu (5/6/2024) pukul 08.00 WIB, sebanyak 401.643 pelanggan telah kembali menyala. PLN UID Lampung terus berupaya lakukan penormalan bertahap sehingga masyarakat bisa kembali menikmati listrik," kata Darma.
Pasca terjadinya gangguan, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Lampung langsung bergerak cepat melakukan pemulihan dari sisi pembangkit, transmisi dan distribusi, dan melakukan koordinasi dengan stakeholder.
Darma juga melaporkan, pukul 01.24 WIB - 07.30 WIB hari ini, secara bertahap pasokan listrik dari sistem interkoneksi Sumatera telah menyuplai 55 persen Gardu Induk (GI) di Provinsi Lampung.
"Diantaranya GI Pakuan Ratu, GI Menggala, GI Blambangan Umpu, GI Kotabumi, GI Bukit Kemuning, GI Tegineneng, GI Ulubelu, GI Pagelaran, GI Sutami, GI Adijaya, GI Natar, GI Liwa, GI Tarahan, GI Sukarame, GI Gedong Tataan dan GI Kotaagung," bebernya.
Menurutnya hingga saat ini PLN terus melakukan upaya-upaya pemulihan kelistrikan. Langkah pemulihan juga dilanjutkan ke jaringan sehingga 16 persen pelanggan PLN di Provinsi Lampung telah menyala. "Kita berharap tuntas hari ini," ucapnya.
Salah satu petugas PLN di Pesawaran mengaku sejak Selasa (4/6/2024) pukul 11.00 WIB hingga Rabu (5/6/2024) pukul 10.00 WIB, listrik belum juga menyala.
"Listrik belum ada yang menyala, kita pakai GI Gedung Tataan," kata dia.
Saat ditanya perkiraan kapan jaringan listrik akan normal kembali, dirinya belum bisa memastikan.
"Belum tahu kapan, nanti diinformasikan kembali," ujarnya.
Dayat, warga Desa Kurungan Nyawa, Kecamatan Gedung Tataan, Pesawaran, mengeluhkan aliran listrik yang mati hingga 23 jam.
Akibat pemadaman listrik ini aktivitasnya terganggu karena tidak bisa menggunakan rice cooker, hingga mengecas handphone.
Ia pun mempertanyakan statemen PLN bahwa GI Gedung Tataan yang menyuplai listrik di wilayahnya sudah menyala, namun ternyata wilayahnya masih mati listrik.
"Selain listrik mati, jaringan internet dan jaringan telepon saya juga mati. Harus ada evaluasi agar situasi seperti ini tidak terulang kembali," pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Perbaikan Ruas Jalan Program 100 Hari Kerja Mirza-Jihan Capai 50 Persen
Jumat, 09 Mei 2025 -
Alfamart Sahabat Posyandu bersama Sweety Hadir Kembali Mendukung Tumbuh Kembang Balita di Indonesia
Jumat, 09 Mei 2025 -
Perkuat Jejaring Global, Universitas Teknokrat Indonesia Teken MoU dengan Kedutaan Besar Palestina
Jumat, 09 Mei 2025 -
Proyek Pengadaan Obat Dinkes Lampung Tembus 10,5 Miliar
Jumat, 09 Mei 2025