• Rabu, 27 November 2024

BPBD Lampung Selatan Diduga Tidak Transparan Soal Anggaran Bantuan Logistik Korban Bencana

Selasa, 04 Juni 2024 - 20.48 WIB
144

Kantor BPBD Lampung Selatan. Foto: Handika/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Badan Penaggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) diduga tidak transparan terkait anggaran logistik korban bencana.

Dari informasi yang berhasil dihimpun kupastuntas.co, besaran anggaran pengadaan logistik untuk korban bencana tahun 2024 di Bidang Logistik dan Peralatan BPBD Lamsel berkisar Rp105 juta.

Pasalnya, bencana banjir yang sempat melanda wilayah Kecamatan Natar dan Ketapang sekitar bulan Februari 2024 kabarnya tak mendapatkan bantuan logistik dari BPBD Lamsel.

Saat dikonfirmasi terkait besaran pagu anggaran pengadaan logistik untuk korban bencana, Kabid Logistik dan Peralatan BPBD Lamsel Lukman Hakim tidak menyebut secara gamblang.

"Ada. Kita memang ada tapi tidak besar untuk sembako. Tapi itu kan terbatas tidak besar kurang lebih sekitar kayaknya Rp100 juta ya, mungkin segitu," kata Lukman, saat ditemui di ruang kerjanya, Selasa (4/6/2024).

Disoal kabar korban bencana banjir di wilayah Natar dan Ketapang yang tak mendapatkan bantuan logistik dari BPBD Lamsel, Lukman beralasan sudah ada dari BNPB dan BPBD Provinsi Lampung.

"Banjir Ketapang, Natar bantuan logistik itu tidak turun. Karena langsung dari BNPB, ya kan pusat dan BPBD provinsi sudah memberikan bantuan," ujarnya.

Ditelisik lebih lanjut ihwal bantuan logistik untuk korban bencana yang diduga tidak diturunkan sejak bulan Januari hingga Mei 2024, Lukman menyebut sudah ada.

"Sudah di Jati Agung, korban banjir persis seperti di Tanjung Bintang. Sudah lama juga awal tahun, hampir sama dengan bertepatan banjir di Natar," urainya.

Lukman mengatakan, anggaran pengadaan logistik yang tak terlalu besar dikarenakan bila terjadi bencana maka BPBD akan mengajukan ke BPKAD.

"Kalau terjadi bencana kita minta ke BPKAD, itu kan ada namanya belanja tak terduga,"  cetusnya.

Lukman menambahkan, bantuan logistik tidak segera diturunkan ke para korban karena BPBD harus mengumpulkan data dan mengusulkan ke BPKAD.

"Kita buat laporannya dulu kan kita datang mendata, sekarang begini seperti banjir kemarin di Suak ada 25 rumah plus 1 SD. Itupun tidak ada rusak cuma banjir pendek tidak sampai selutut kebanyakan dijalan bukan masuk kedalam rumah," timpalnya.

Disinggung kapan bantuan logistik akan disalurkan kepada warga Desa Suak yang terdampak banjir pada hari Minggu (2/6) kemarin, Lukman mengarahkan untuk bertanya langsung ke Kalak BPBD Lamsel Ariswandi.

"Belum lagi proses. Cuma kalau mau bertanya segala macam langsung ke pak Kalak saja," pintanya.

Lukman mengaku, dirinya dilarang untuk mengeluarkan statemen dan hanya Kalak BPBD Lamsel yang diperbolehkan memberikan keterangan.

"Kita dilarang mengeluarkan statemen saya takut salah nanti, yang BPBD kemarin dia (Danru TRC) dimarahi statemen seperti itu. Harus dia (Kalak BPBD) yang membuat statemen. Kita ini harus satu pintu, berita-berita yang keluar dari mulut dia," pungkasnya. (*)