• Selasa, 26 November 2024

Jadi Biang Kerok Banjir, Gorong-Gorong Depan SMK YPT Pringsewu Dikeluhkan Warga

Minggu, 02 Juni 2024 - 10.54 WIB
77

Kondisi gorong-gorong di depan SMK YPT Pringsewu yang terlalu sempit. Minggu, (2/6/2024). Foto: Manalu/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Pringsewu - Sempitnya ukuran penampang gorong-gorong yang berada di depan SMK YPT, Kelurahan Pringsewu Timur menjadi biang kerok penyebab sering terjadi banjir diwilayah tersebut.

Jatmiko seorang supir minibus mengaku, sering terjebak banjir saat melintas di wilayah itu. 

"Jadi kalau musim hujan air naik kejalan, mungkin karena gorong gorongnya terlalu kecil, saya berharap ada tindakan dari pemerintah," kata Jatmiko saat dimintai keterangan. Minggu, (02/6/2024).

Perbaikan gorong-gorong juga diharapkan warga sekitar mengingat, jalan tersebut merupakan akses pendidikan serta jalan alternatif menuju Kecamatan Ambarawa.

"Untuk menghindari kemacetan, banyak juga kendaraan yang mau ke Kota Agung memilih lewat jalan sini," kata Viko.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Bidang Bina Marga PUPR, Fahmi Ikromi mengatakan, pihaknya sudah meninjau gorong gorong tersebut. 

"Akan di mitigasi berupa plat beton, sudah dianggarkan sebesar Rp.200 juta, pengerjaannya akhir Juli atau awal Agustus 2024," kata Fahmi.

Menurut Fahmi, kondisi gorong-gorong sebenarnya masih bagus, hanya saja penampangnya terlalu sempit dan posisinya rendah. 

"Nanti penampangnya di perlebar kemudian posisi gorong-gorong dibuat lebih tinggi serta normalisasi dibagian hilir," ujarnya.

Dikatakan Fahmi, satu lagi gorong-gorong di Pekon Nusaungu Kecamatan Banyumas juga akan diperbaiki tahun ini dengan anggaran yang sama. 

"Jadi kedua gorong-gorong diatas menjadi atensi pak Pj Bupati (Marindo Kurniawan)," sebutnya.

Selain itu, Dinas PUPR telah melakukan peninjauan terhadap dua jembatan gantung yang perlu perbaikan. Pertama jembatan gantung penghubung Pekon Sukoharjo 4 dan Pekon Jogjakarta Kecamatan Gadingrejo.

"Tiang pondasi jembatan sudah terangkat, kemudian ada seling yang putus," tuturnya.

Kemudian, satu lagi jembatan gantung di Pekon Candiretno Kecamatan Pagelaran perlu perawatan, karena sebagian lantai jembatan sudah mengalami kerusakan.

"Terhadap kedua jembatan gantung ini akan dilakukan perencanaan, agar dianggarkan di APBD Perubahan atau APBD murni tahun 2025," tandasnya. (*)

Editor :