• Senin, 25 November 2024

Diguyur Hujan Lebat 3 Jam, Rumah Warga dan SDN 1 Suak Lamsel Kebanjiran

Minggu, 02 Juni 2024 - 10.36 WIB
297

Banjir didepan SD Negeri 1 Suak, Kecamatan Sidomulyo, Lamsel. Minggu (2/6/2024). Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Sejumlah rumah warga dan Bangunan SD Negeri 1 Suak yang terletak di Dusun Labuhan, Desa Suak, Kecamatan Sidomulyo, Lampung Selatan (Lamsel), tergenang banjir.

Dari video amatir berdurasi 1 menit 20 detik yang diterima kupastuntas.co, tampak anak-anak tengah asyik bermain genangan air di sepanjang jalan didekat SD Negeri 1 Suak sembari bercanda ria.

Pria perekam kebanjiran itu, mengeluhkan banjir yang melanda wilayah setempat. Terlihat, genangan air berada diatas mata kaki orang dewasa.

"Aduh banjir-banjir. Telah terjadi kebanjiran di SD Negeri 1 Suak, bagaimana ini ya," celetuk pria perekam video, Minggu (2/6/2024).

Pada video selanjutnya berdurasi 1 menit 12 detik, si perekam video sempat menanyakan ke warga setempat terkait banjir yang melanda.

"Telah terjadi kebanjiran di Dusun Labuhan, Desa Suak, didepan SD Negeri 1 Suak dekat rumah pak Saleh dan Rivai. Sudah kapok kebanjiran, banjir lagi banjir lagi bagaimana ini pak waduh luar biasa pak," keluhnya.

Menurut Kepada Dusun Labuhan, Desa Suak, Rio menerangkan, banjir itu diakibatkan oleh hujan deras yang mengguyur Desa Suak.

"Hujan deras turun sejak pukul 03.00 WIB sampai 06.00 WIB," kata Rio saat dimintai keterangan

Akibatnya, lanjut Rio, wilayah RT 2 dan RT 5 dilanda kebanjiran. Terparah, genangan air terjadi di bangunan SD Negeri 1 Suak hingga berita ini diturunkan.

"Untuk banjir sudah surut, tinggal didepan SD Negeri 1 Suak," ujarnya.

Rio merincikan, SD Negeri 1 Suak sudah sering dilanda kebanjiran, pasalnya saluran air tertutup tanah sehingga tak mengalir dengan baik kearah pantai.

"Kami sering gotong royong dengan warga untuk membersihkan saluran air, cuma saluran air sudah tertutup tanah," urainya.

Rio berharap, Dinas PUPR bisa segera merealisasikan normalisasi sungai serta drainase sepanjang 200 meter di dusun setempat agar tak lagi terjadi kebanjiran.

"Sudah pernah di survei oleh Dinas PUPR, semoga bisa segera terealisasi normalisasi sungai dan saluran air, supaya air bisa mengalir lancar ke laut," pungkas Rio. (*)

Editor :