• Senin, 18 Agustus 2025

Penyaluran KUR di Lampung Hingga April 2024 Capai Rp 2,99 Triliun

Kamis, 30 Mei 2024 - 11.56 WIB
166

Penyaluran KUR di Lampung Hingga April 2024 Capai Rp 2,99 Triliun. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Kantor Wilayah (Kanwil) Direktorat Jenderal Perbendaharaan (DJPb) Provinsi Lampung mencatat, nilai penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) di daerah setempat hingga April 2024 mencapai Rp2,99 triliun, dengan total 58.655 debitur penerima manfaat.

Kepala Kanwil DJPb Provinsi Lampung, Mohammad Dody Fachrudin mengungkapkan bahwa jumlah tersebut meningkat signifikan sebesar 81,36 persen secara years on years (yoy). 

"Sektor penerima didominasi oleh sektor pertanian, perburuan, dan kehutanan dengan jumlah 38.655 debitur, serta sektor pedagang besar dan eceran dengan jumlah 26.750 debitur,” kata Dody melalui keterangan resminya, Kamis (30/5/2024).

Sedangkan penyaluran pembiayaan ultra mikro lanjut Dody, hingga April 2024 mencapai Rp71,7 miliar dengan total 14.203 debitur penerima manfaat.

Menurutnya, ancaman perubahan iklim global semakin jelas terasa dampaknya di seluruh dunia, termasuk di Provinsi Lampung, di mana menyebabkan penurunan produktivitas sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan di Lampung sebesar -10,97 persen (yoy). 

"El Nino berkepanjangan selama beberapa waktu lalu mengakibatkan penurunan produktivitas beberapa komoditas pertanian dan pergeseran musim tanam/panen,” ungkapnya. 

Perubahan iklim juga dinilainya menyebabkan kenaikan permukaan air laut, serta dampak kepada nelayan karena titik populasi ikan semakin jauh, yang menyebabkan biaya melaut lebih tinggi. 

"Beberapa rekomendasi kebijakan ke depan, antara lain akselerasi implementasi pajak karbon per ton emisi CO2, perluasan pelatihan praktik pertanian lahan kering dengan fokus pada penggunaan benih unggul, penggunaan pupuk organik, dan penerapan irigasi tetes, serta dukungan bagi usaha yang mampu mengadopsi solusi digital dalam pengelolaan pertanian, perikanan, dan distribusi hasil,” ucapnya.

Namun meskipun menghadapi berbagai guncangan tersebut, ia menyebut ekonomi Lampung pada triwulan I tahun 2024 (Januari-Maret) tetap tumbuh sebesar 3,30 persen (yoy). 

"Meskipun beberapa komponen ekspor dan impor mengalami penurunan akibat ketidakpastian global, neraca perdagangan luar negeri Provinsi Lampung pada Maret 2024 masih mencatat surplus sebesar US$59,33 juta,” terangnya. (*)