• Sabtu, 08 Februari 2025

Mesuji Bakal Miliki Halte Sungai Pertama di Lampung, Dibangun Mulai Juli 2024

Selasa, 28 Mei 2024 - 13.26 WIB
169

Halte Sungai di Desa Sidang Muara Jaya, Kecamatan Rawajitu, Kabupaten Mesuji. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Mesuji - Halte Sungai pertama di Provinsi Lampung rencananya akan dibangun di wilayah Kabupaten Mesuji, yakni di Desa Sidang Muara Jaya, Kecamatan Rawajitu, Kabupaten Mesuji.

Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Mesuji, Ronald Nasution mengatakan, pembangunan halte sungai pertama di Lampung itu akan dimulai pada bulan Juli 2024.

"Pembangunan dimulai Juli 2024. Hal itu guna meningkatkan perekonomian dan mengangkat Pendapatan Asli Daerah (PAD)," kata Ronald, saat rapat bersama Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Lampung, membahas tentang pembangunan halte sungai, Selasa (28/05/2024).

Adapun lanjutnya, sumber anggaran untuk membangun halte sungai tersebut dari pusat, yakni Kementerian Perhubungan melalui Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Lampung.

"Anggaran untuk membangun halte sungai itu mencapai Rp2,5 miliar, dengan luas tanah 3.200 meter," lanjutnya.

"Anggaran membangun halte sungai ini mencapai Rp2,5 miliar, untuk ukuran halte sungai dengan panjang 80 meter dan lebar 40 meter," jelasnya 

Menurut Ronald, tujuan pembangunan halte sungai ini adalah untuk melayani penyeberangan masyarakat, khususnya pekerja dari Desa Sidang Muara Jaya.

"Jadi banyak warga kita menjadi pekerja di perusahaan Wahyu Mandira (Tambak), perusahaan tebu, dan perusahaan sawit yang berada di OKI, Sumatera Selatan," terangnya.

Kemudian, untuk membuka perekonomian yang baru, selanjutkan dampak sosial diharapkan banyak aktivitas warga, daerah yang dilewati menjadi ramai, terbuka.

"Diharapkan akan membuka lapangan pekerjaan, terbuka nya untuk Usaha/UMKM masyarakat sekitar. Dan dapat mengangkat Pendapatan Asli Daerah," harapnya.

Ketika disinggung atas dasar apa pertimbangan halte sungai di bangun di Desa Sidang Muara Jaya, Kadis Perhubungan mengatakan, banyaknya warga, karyawan perusahaan yang menyebrang atau melewati sungai.

"Untuk saat ini, tidak ada fasilitas yang memadai atau layak penyebrangan, hanya kayu yang sudah lapuk, jadi dapat membahayakan keselamatan warga. Sehingga kita perjuangkan halte sungai, Alhamdullilah tahun ini dapat terealisasi, kita ajukan halte sungai ini dari tahun sebelumnya," pungkasnya.

Selain itu, pihaknya berharap kepada masyarakat sekitar, dan perangkat desa untuk bersama ikut merawat.

"Harapannya, setelah halte sungai nanti dibangun, agar semua pihak dapat menjaga, merawat, serta untuk keamanannya segera koordinasi dengan Dishub Mesuji, Babinsa, atau Bhabinkamtibmas," tutupnya. (*)