Kupastuntas.co, Lampung Timur - Pengusaha logistik asal Lampung Timur Wahyudi percaya diri akan mendapat rekomendasi dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dalam perhelatan Pilkada 2024. Sebaliknya, Panitia penjaringan menegaskan tidak ada yang diistimewakan dalam penjaringan, termasuk Ketua DPC PKB Lampung Timur sekalipun yaitu Dawam Rahardjo sang Bupati Petahana.

Wahyudi sendiri merupakan bos PT Jaya Pratama Perkasa (JPP) perusahaan yang bergerak di bidang logistik. Ia memulangkan berkas bakal calon Bupati Lampung Timur 2024 ke kantor DPC PKB Lampung Timur Sabtu (25/5/2024) sore, dengan tegas dirinya percaya diri DPP PKB akan memberikan rekomendasi kepada dirinya.

"Kami harus yakin kalau tidak yakin kenapa harus mendaftar, dan hari ini saya telah memulangkan berkas formulir pencalonan Bupati Lampung Timur ke DPC PKB," kata Wahyudi.

Kehadiran Wahyudi, sosok pengusaha logistik itu, di kawal oleh puluhan orang dan menggunakan empat mobil mewah jenis Alphard, semua yang mengawal mengenakan baju berwarna hijau, mereka disambut oleh Sekretaris dan Bendahara PKB Lampung Timur.

Sekretaris PKB Lampung Timur Gunadi menjelaskan sampai saat ini ada 4 calon bupati dan 5 calon wakil bupati yang sudah mengembalikan berkas penjaringan.

Kata dia, meskipun dari 4 calon bupati ada pengurus DPC PKB yakni Dawam Rahardjo, PKB tidak membedakan, siapa pun yang mendaftar berpeluang mendapat rekomendasi, dan semua ketentuan ditangan DPP PKB.

"Pak Dawam juga mengambil berkas meskipun statusnya ketua DPC PKB kami tidak membedakan dan tidak meng istimewakan, semua kami pandang sama dan sama-sama memiliki peluang," jelas Gunadi.

Beberapa pekan lalau, Ketua DPW PKB Provinsi Lampung Chusnunia Chalim pernah menegaskan bahwa PKB akan merekomendasi yang menurutnya mendapat survei terbesar dari masyarakat.

Metode survei akan dilakukan dengan cara berbeda oleh PKB, namun Chusnunia tidak menjelaskan rinci metode seperti apa yang akan digunakan untuk menentukan calon yang akan diberi rekomendasi.

"Meskipun Pak Dawam Ketua DPC PKB Lampung Timur ya belum tentu mendapat rekomendasi, tergantung hasil survei kami dari masyarakat," terang Chusnunia Chalim beberapa pekan lalu. (*)