• Sabtu, 27 Juli 2024

Kemenag Bakal Evaluasi Kegiatan Study Tour di Satuan Pendidikan Pesibar

Rabu, 22 Mei 2024 - 13.41 WIB
63

Penampakan bus membawa rombongan pelajar MIN 1 Pesisir Barat yang masuk ke jurang di Tanggamus. Foto: Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Pesisir Barat - Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pesisir Barat akan melakukan evaluasi terhadap kegiatan study tour di satuan pendidikan dibawah naungan Kemenag, buntut terjadinya insiden kecelakaan yang dialami rombongan pelajar MIN 1 Pesisir Barat yang mengakibatkan sejumlah siswa alami luka.

Kecelakaan tersebut terjadi di Pekon (Desa) Sedayu Kecamatan Semaka, pada Rabu (22/5/2024) dini hari. Kasi Pendidikan Islam, Kemenag Pesisir Barat, Ahmad Khotob mengaku turut prihatin atas peristiwa kecelakaan tersebut.

"Tentu segera kita akan melakukan evaluasi terkait kegiatan study tour ini, mudah-mudahan kejadian seperti ini tidak akan terulang lagi dan kita akan mencari formula yang baik demi kebaikan madrasah kedepan," kata Ahmad Khotob kepada wartawan, Rabu (22/5/2024).

Ahmad Khotob menambahkan jika sebelumnya pihaknya juga telah mengimbau madrasah agar tidak melaksanakan kegiatan study tour, sama seperti imbauan yang dikeluarkan oleh Dinas Pendidikan buntut kecelakaan yang di alami pelajar SMK Depok beberapa waktu lalu yang menewaskan belasan pelajar.

"Kita sampaikan secara lisan kalau secara tertulis memang belum, tapi kalau secara lisan memang sudah kita wanti-wanti agar tidak melaksanakan kegiatan study tour sesuai dengan imbauan yang dikeluarkan kepada satuan pendidikan dibawah Dinas Pendidikan," imbuhnya.

Namun walaupun begitu kata dia, tidak sedikit pihak yang menganggap jika kegiatan study tour ini merupakan sebuah tradisi sehingga pihak sekolah yakin kegiatan tersebut bisa di pertanggung jawabkan, dengan mengikuti aturan dan imbauan yang telah dikeluarkan.

"Selain itu, kegiatan study tour ini juga sebelum dilaksanakan melibatkan persetujuan dari orang tua murid tapi kembali lagi ini musibah yang kita semua tidak ada yang menghendaki  ini terjadi, namun yang pasti atas kejadian ini kita akan melakukan evaluasi agar tidak terulang kembali," imbuhnya.

Menurutnya, prosedur yang dilakukan oleh pihak sekolah dalam melakukan study tour itu hanya sebatas pemberitahuan. Tidak ada permintaan izin untuk melaksanakan study tour tersebut ke Kemenag Pesisir Barat, sebab jika dalam bentuk izin Kemenag tidak akan mengeluarkan izin.

"Karena kalau minta izin pasti tidak akan kita izinkan dalam situasi seperti ini, tapi lagi-lagi ini adalah sebuah musibah yang tidak ada yang menginginkannya, tidak menutup kemungkinan atas kejadian ini kegiatan study tour kedepannya akan ditiadakan," kata dia.

"Kita menunggu evaluasi dari Kanwil karena ini bukan hanya menyangkut Pesisir Barat saja, tapi madrasah pada umumnya langkah apa yang akan diambil apakah kegiatan study tour ini akan di stop atau seperti apa," pungkasnya. (*)