Produksi Kopi di Way Kanan Merosot Tajam Imbas El Nino, Pemkab: Semua Tanaman Terdampak

Ilustrasi. Foto: Republika
Kupastuntas.co, Way Kanan - Pasca fenomena El Nino yang terjadi di tahun 2023 lalu, hasil panen kopi petani di Way Kanan mengalami penurunan. Penurunan hasil ini cukup signifikan, yang biasanya petani dapat panen hingga 2 ton per dua hektar, namun akibat fenomena El Nino tahun lalu, petani hanya mampu mendapatkan hasil panen sebanyak 9 kuintal.
Salah seorang petani itu adalah Alek
Mahad (56) yang merupakan petani kopi di Kecamatan Gunung Labuhan Kabupaten Way
Kanan. Ia mengaku, jika hasil panennya mengalami penurunan.
"Untuk hasil kopi
per tahun ini, sangat menurun, yang biasanya satu tahun biasanya sampai dua
ton, kalau sekarang hanya bisa panen sebanyak 8 kuintal sampai 9 kuintal,"
ujarnya, Senin (20/5/2024).
Menurutnya, faktor
yang mempengaruhi menurunnya hasil panen, yakni cuaca atau El Nino yang terjadi
pada tahun lalu.
"Kemarau tahun
lalu benar-benar berpengaruh ke hasil panen, karena panas cuacanya tahun
kemarin, malah ada dahan, sampai pucuk batang kopi yang mati karena kemarau
kemarin," katanya.
Kendati demikian, ia
menuturkan, jika harga jual hasil panen kopi saat ini sudah mulai naik.
"Tahun lalu harga
kopi Rp35 ribu per kilogram, tapi sekarang hampir Rp 45 ribu per kilogram,
sudah naik," lanjutnya.
Meskipun sulit
mendapatkan pasokan pupuk, Alek menyiasati menggantinya dengan pupuk yang
terbuat dari kulit biji kopi.
"Justru kulit
kopi yang sudah dipisahkan dari bijinya kami jadikan pupuk, karena memang tidak
ada biaya juga untuk memupuk," pungkasnya.
Ia juga mengucapkan,
jika belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah setempat terkait adanya
El Nino ini.
"Belum ada
bantuan pemerintah sama sekali, entah pupuk ataupun hal-hal lain, belum
ada," katanya.
Sementara, Kepala
Dinas Perkebunan Way Kanan, Rofiki mengatakan, hampir seluruh tanaman mengalami
dampak akibat fenomena El Nino.
"Memang kondisi
alam kita khususnya dari Juni dan Juli 2023 lalu, sudah mengalami El Nino dan
berdampak pada seluruh tanaman," sebutnya.
Ia juga membenarkan,
jika para petani mengalami kesulitan ketersediaan air saat kemarau.
"Kita sudah
menyampaikan ke petani, dan kondisinya memang sulit di tahun lalu, terlebih
ketersedian air untuk mengairi tanaman kopi ini lumayan sulit, belum lagi dari
luas wilayah yang cukup lebar," katanya.(*)
Berita Lainnya
-
Tujuh Pejabat Utama Polres Way Kanan Berganti, Berikut Daftarnya
Sabtu, 30 Agustus 2025 -
Proyek Jalan Simpang Empat–Kasui Kembali Dikeluhkan Warga: Debu Tebal dan Pagar Roboh Belum Diganti
Jumat, 29 Agustus 2025 -
Soal Keluhan Jalan Simpang Empat–Kasui, Bara JP dan Rubik Lampung: APH dan DPRD Harus Tinjau Ulang
Rabu, 27 Agustus 2025 -
Pegawai Karaoke Saat Jam Kerja, Bupati Way Kanan Perintahkan Kadinsos Segera Ambil Tindakan
Rabu, 27 Agustus 2025