Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pecah momen haru terjadi pada wisuda periode V tahun akademik 2023/2024 di kampus Universitas Lampung (Unila) pada Sabtu, (18/5/2024).

Wisudawati dari Fakultas Kedokteran Unila, Nahrassyiah Rahma Putri Wisudawati harus diwakili oleh ibundanya karena yang bersangkutan meninggal dunia.

Penyerahan ijazah kepada orang tua almarhumah diserahkan langsung oleh Rektor kampus hijau Prof. Lusmeilia Afriani.

Tampak terlihat mata berkacata dari ibunda almarhumah, dan seluruh hadirin tamu undangan yang hadir. Tidak sedikit para tamu undangan turut meneteskan air mata melihat moment haru tersebut.

Ibunda dari almarhumah Nahrassyiah mengatakan, bahwa dia merasa haru dalam momen wisuda putri tercintanya.

"Kalau bicara perasaan tentu sedih banget. Ini cita-cita anak saya, dia berjuang sangat keras," kata Ibunda almarhumah Nahrassyiah.

Almarhumah seyognya wisuda pada Maret 2024, namun pada hari wisuda pada Maret tersebut almarhumah mengalami trombosit turun terkena demam berdarah (DBD).

"Sebelumnya, dia tahu kalau dia kena DBD trombositnya sudah turun, cuman dia memaksakan diri gak mau di rawat karena ingin ikuti wisuda Maret," ujarnya.

"Habis itu, dia dibawa UGD malamnya dibawa ke ruang ICU. Tanggal 14 Maret dia dinyatakan tidak ada pukul 06.00 WIB," sambungnya.

Almarhumah merupakan anak kedua dari dua bersaudara. Ayahnyapun telah lebih dahulu pergi meninggalkannya.

"Saya punya anak dua, satu laki dan satu perempuan. Dia anak kedua. Kebetulan ayahnya juga sudah tiada," jelasnya.

Almarhumah merupakan lulus Sarjana Kedokteran Universitas Lampung predikat pujian dengan IPK 3,69. Lulus dengan masa studi 3,8 tahun.

"Dia rajin, karena dia dari SD selalu peringkat sampai dia SMA dan kuliah," tutupnya.

Sementara Rektor Universitas Lampung Prof. Lusmeilia Afriani mengatakan, almarhumah telah menyelsaikan masa studinya sebelum berpulang ke Rahmatullah.

"Jadi salah satu wisudan meninggal. Jadi orang tuanya yang hadir. Semoga amal ibadahnya diterima Allah SWT, dan keluarga yang ditinggalkan mendapat ketabahan," kata Prof Lusmeilia. (*)