Kembali Terjadi, Pasien BPJS Keluhkan Sulitnya Dapat Kamar Perawatan di RS Urip Sumoharjo

RS Urip Sumoharjo. Foto: Yudi/kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Pasien Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) mengeluhkan sulitnya mendapat kamar perawaran di Rumah Sakit Urip Sumoharjo Kota Bandar Lampung.
Sejumlah pasien Rumah Sakit Urip sumoharjo mengeluh terkait susahnya mendapatkan ruang perawatan bahkan hingga rela menunggu dengan waktu cukup lama di ruang (Instalasi Gawat Darurat (IGD).
WT salah satu keluarga pasien asal Bandar Lampung yang tengah menunggu giliran untuk mendapatkan kamar mengeluh, lantaran ia bersama keluarganya harus menunggu bahkan sudah 6 jam belum juga mendapatkan ruang perawatan.
"Ibu yang sakit, penyakit tua, ini masih nunggu giliran dapat kamar, dari subuh tadi belum juga ada kamarnya udah 6 jam lebih," kata WT saat dimintai keterangan langsung di ruang IGD Rumah Sakit Urip Sumoharjo Rabu (18/05/2024)
Saat ditanya apakah sudah mencoba mengkonfirmasi pihak Rumah Sakit terkait lamanya waktu menunggu untuk mendapatkan kamar, WT mengaku perawat yang bertugas memberikan alasan kamar penuh.
"Bilangnya kamar penuh, tapi gak tau penuh beneran apa gimana, kalau di cek gak mungkin penuh semua, mungkin karna saya pakai BPJS kelas orang bawah jadi mereka ngeduluin yang kelas menengah keatas dulu," katanya sembari sinis.
Hal serupa juga disampaikan oleh seorang pasien Rumah Sakit Urip Sumoharjo yang sempat dirawat beberapa hari lalu, dirinya menceritakan beberapa waktu lalu sempat menjalani perawatan di rumah sakit tersebut, dari ceritanya ia membenarkan susahnya mendapatkan kamar perawatan.
"Saya pernah beberapa waktu lalu dirawat karena demam tinggi engga turun, terus saya dianterin keluarga ke Urip Sumoharjo, masuk IGD magrib pas di cek harus rawat inap tapi katanya kamar masih penuh," kata salah satu mantan pasien yang enggak disebut namanya.
"Masuknya Magrib nunggu lama sampai keluarga bolak balik nanya petugas belum juga ada yang kosong katanya, jadi terpaksa tidur diruang IGD yang dingin dengan kondisi badan sakit, dan itu parahnya sekitar jam 02 sore dihari berikutnya saya baru dapat kamar perawatan," ujarnya.
Padahal lanjut dia, setelah mendapatkan kamar, di hari pertama ada pasien sebelah saya meninggal dunia yang otomatis dipulangkan pihak rumah sakit beserta keluarga pasien.
"Pasiennya meninggal pas waktu magrib di hari pertama saya dirawat, otomatis pasiennya dibawa pulang dari magrib itu juga, tapi setelah kosong sampai besok siangnya kamar itu tetap kosong, padahal di IGD banyak pasien yang menunggu," sebutnya.
Dirinya sangat menyesalkan kejadian tersebut mengingat ia merasakan belasan jam menunggu untuk mendapatkan kamar perawatan dengan kondisi kesehatan yang harus sesegera mungkin mendapat perawatan lebih lanjut oleh pihak rumah sakit.
"Di IGD banyak yang nunggu dapat kamar, tapi kamar sebelah saya lama kosongnya, padahal banyak pasien yang menunggu," tuturnya.
Sementara dari pantauan di ruang IGD Rumah Sakit Urip sumoharjo tampak puluhan pasien bersama keluarganya menunggu ruangan menunggu giliran mendapatkan kamar perawatan.
Saat dikonfirmasi, salah satu perawat yang juga enggan disebut namanya menginformasikan bahwa keadaan kamar yang ada dalam keadaan penuh.
"Penuh mas, belum ada pasien yang dipulangkan jadi ditunggu dulu ia, atau kalau memang diharuskan, keluarga boleh cek rumah sakit lain dulu," kata Perawat. (*)
Berita Lainnya
-
Minim Perlindungan Hukum, LBH KIS Ambil Peran di Sektor Kesehatan
Rabu, 18 Juni 2025 -
Unila Ungkap Ada Kekerasan di Diksar Mahepel, Senior dan Alumni Terlibat
Rabu, 18 Juni 2025 -
PN Tanjungkarang Batalkan Status Tersangka Agus Nompitu di Kasus Dugaan Korupsi KONI Lampung
Rabu, 18 Juni 2025 -
Laksanakan RUPS, PLN Catatkan Kinerja Positif Pendapatan Tembus Rp 545 Triliun
Rabu, 18 Juni 2025