• Rabu, 18 Juni 2025

Soroti Pelaksanaan Pekan Raya Lampung 2024, Mikdar Ilyas: Terkesan Mengulang Kegiatan Tahun Lalu

Selasa, 14 Mei 2024 - 10.37 WIB
231

Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi Gerindra, Mikdar Ilyas. Foto: Dok/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Anggota DPRD Provinsi Lampung dari Fraksi Gerindra, Mikdar Ilyas, turut menyoroti pelaksanaan Pekan Raya Lampung (PRL) tahun 2024 yang akan mulai dibuka pada 22 Mei hingga 10 Juni mendatang.

Mikdar menilai jika pelaksanaan PRL tahun ini yang dilaksanakan oleh PT. Grand Modern Indonesia terkesan mengulang kegiatan PRL pada tahun sebelumnya dan tidak adanya kegiatan baru yang disajikan kepada masyarakat.

"Setiap tahun pelaksanaan PRL harus nya ada perubahan jadi tidak melakukan kegiatan yang sama setiap tahun. Kalau bisa apa kelebihan Lampung kita tonjolkan untuk menggaet pengusaha dan investor," kata Mikdar, saat dimintai keterangan, Selasa (14/5/2024).

Ia menilai, Provinsi Lampung memiliki banyak kelebihan yang bisa ditonjolkan untuk menggaet investor. Dimana kelebihan tersebut mulai dari sektor pariwisata hingga sektor pertanian.

"Untuk sektor pertanian misalnya ubi kayu, selama ini di Lampung kan hanya ada perusahaan tertentu saja. Sehingga ini harus dikenalkan dengan harapan ada investor yang tertarik dia bangun perusahaan di Lampung sehingga nantinya harga akan bersaing," tegasnya.

Selain itu, penyelenggaraan PRL juga bisa menonjolkan kelebihan lainnya seperti sektor pariwisata. Dimana ia menilai jika pantai yang ada di Lampung tidak kalah jika dibandingkan dengan Bali.

"Tonjolkan lah apa hasil dan kelebihan di Lampung, sehingga investor akan datang. Karena Lampung banyak kelebihan seperti tempat wisata yang tidak kalah dengan Bali. Jadi PRL selain hiburan rakyat juga bisa menggaet investor masuk ke Lampung," tegasnya.

Mikdar juga menyoroti terkait dengan tiket masuk yang terlalu mahal serta biaya parkir yang sering dikeluhkan oleh masyarakat setiap tahunnya.

"Ini juga perlu di pertimbangan oleh EO dan Pemprov Lampung, dimana masyarakat mengeluh tarif ketika masuk ke area. Jangan lah mahal-mahal, sehingga tujuan PRL sebagai sarana hiburan rakyat dapat tercapai," terangnya.

Menurutnya, harga tiket yang dibebankan kepada masyarakat yang ingin berkunjung ke PRL terlalu mahal, maka hal tersebut dapat membuat pelaksanaan PRL sepi pengunjung.

"Gimana bisa ramai kalau tiket mahal, maka tiket masuk harus di pertimbangkan dan dapat dijangkau oleh masyarakat. Sehingga yang datang ramai dan tujuannya dapat di capai dan masyarakat bahagia," tutupnya. (*)