• Kamis, 28 November 2024

Sederet Kecelakaan Kerja di PT San Xiong Steel Indonesia Lampung Selatan

Minggu, 12 Mei 2024 - 19.06 WIB
627

Perusahaan peleburan besi PT San Xiong Steel Indonesia di Lampung Selatan. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Kecelakaan kerja yang terjadi di PT San Xiong Steel Indonesia yang berada di Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, Lampung Selatan menambah catatan buruk tragedi kecelakaan yang dialami pekerja di perusahaan peleburan besi tersebut.

Berdasarkan catatan yang dihimpun Kupastuntas.co beberapa peristiwa kecelakaan kerja yang terjadi di perusahaan tersebut membuat pekerja nyaris kehilangan nyawa, alhasil prosedur keamanan dan kesehatan kerja (K3) dipertanyakan.

Berdasarkan data yang dihimpun Kupastuntas.co beberapa peristiwa kecelakaan kerja yang terjadi di PT San Xiong Steel Indonesia diantaranya terjadi pada Maret 2021, saat itu seorang pekerja bernama Idris mengalami kecelakaan.

Kecelakaan kerja yang menimpa Idris terjadi sekitar Maret 2021 saat itu Idris dihantam besi tabung gas yang dipotong oleh rekannya sendiri, potongan besi tabung gas itu terpental mengenai kepala Idris.

Kejadian yang menimpa warga Dusun Sukabandung Desa Tarahan itu diduga karena tanpa perlengkapan safety. Idris mengalami kebutaan mata permanen dan terpaksa berdiam di rumah karena tidak bisa bekerja lagi.

Namun permasalahan antara Idris dan perusahaan berujung damai, PT San Xiong Steel Indonesia memberikan kompensasi berupa uang sebesar 50 juta kepada Idris sebagai bentuk pertanggungjawaban atas tragedi yang di alami Idris.

Kemudian kecelakaan kerja kembali terjadi pada tahun 2023 lalu, tepatnya bulan November bahkan parahnya, dalam satu bulan terjadi tiga kali kecelakaan kerja diperusahaan pelebur besi tersebut hingga para pekerja harus mendapat perawatan.

Sekretaris Jenderal Federasi Pergerakan Serikat Buruh Indonesia (FPSBI) saat itu, Basiruddin mengatakan, pada bulan November 2023 saja telah terjadi 3 kali kecelakaan kerja yang menimpa buruh di PT San Xiong Steel Indonesia.

Peristiwa pertama terjadi pada 18 November 2023, saat itu pekerja bernama Rois dihantam besi besar berukuran dua meter lebih di bagian kaki kanan hingga mengakibatkan korban mengalami luka robek serius pada bagian jari kaki.

Kemudian kecelakaan kembali terjadi dan menimpa salah satu pekerja bernama Sutimin tepatnya hari Minggu (19/11/2023) peristiwa tersebut diperkirakan terjadi siang hari, Sutimin bekerja di bagian liper atau perbaikan tungku peleburan besi.

Saat itu Sutimin hendak mengangkat elemen dengan menggunakan remote dalam kondisi tungku beroperasi, tiba-tiba girbok los sehingga semua cairan panas dari peleburan besi tumpah mengenai tangan dan kaki Sutimin.

Peristiwa tersebut mengakibatkan Sutimin mengalami luka bakar serius hingga mengharuskan ia dirawat difasilitas kesehatan. Lalu kecelakaan kembali terjadi pada Senin (27/11/2023) dan menimpa seorang pekerja bernama Burhan.

Ia mengalami kecelakaan kerja saat bekerja shift malam di bagian tungku. Basiruddin menceritakan, saat itu Burhan memasukan material kecil kedalam pengki dengan menggaruk material lalu mendadak tungku meluap dan meledak.

Burhan kena ledakan tungku, uapnya mengenai muka dan tangan sehingga Burhan mengalami luka serius dan membutuhkan perawatan medis, sehingga total sudah ada tiga pekerja yang mengalami kecelakaan kerja dalam satu bulan.

Kemudian terbaru kecelakaan kerja kembali terjadi diperusahaan tersebut pada Rabu (8/5/2024) sekitar pukul 13:15 WIB, para pekerja yang menjadi korban yakni Faisol, Novel, Jefri dan Wardi, mereka bekerja di tungku pembakaran.

Saat melakukan aktivitas tiba-tiba, terjadi ledakan pertama namun tidak begitu keras dan tidak mengenai pekerja, selang beberapa saat, ledakan sangat keras kembali terjadi bahkan terdengar hingga 1 kilometer di Desa Suka Banjar.

Akibat ledakan itu cairan besi panas di dalam tungku dan pelat bekas lantai kapal yang sudah tenggelam di dalam tungku pun ikut keluar mengenai empat pekerja yang sedang memperbaiki tungku dengan volume pembakaran 1.500 derajat.

Ketua FPSBI-KSN, Yohanes Joko Purwanto mengatakan hingga kini penyelesaian soal perbaikan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) di PT Sanxiong Steel Indonesia tak kunjung di wujudkan, masih sering terjadi kecelakaan. 

"Kali ini kecelakaan kerja kembali terjadi menimpa 4  pekerja atas nama Faisol, Novel, Jefri dan Wardi yang mengalami luka bakar, hingga Faisol, Novel, Jepri harus mendapatkan perawatan khusus di Rumah Sakit Imanuel," jelasnya.

Berkaca dari kejadian itu, Joko mengatakan bahwa sangat jelas bahwa PT San Xiong Steel Indonesia belum sepenuhnya aman dan sangat rawan terjadi kecelakaan kerja karena belum memenuhi unsur keselamatan dan keselamatan kerja.

"Perusahaan yang bergerak di bidang peleburan besi memang memiliki risiko kerja tinggi, seharusnya, PT San Xiong Steel Indonesia melakukan uji standarisasi terhadap peralatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3)," tegasnya.

Sementara itu Kasat Reskrim Polres Lampung Selatan AKP Dhedi Ardi Putra mengatakan, kepolisian telah memeriksa pekerja dan manajemen PT San Xiong Steel Indonesia, total ada sebanyak 12 orang yang telah dilakukan pemeriksaan.

"Saksi-saksinya ada yang dari korban, teman-teman korban yang selamat, dan pihak perusahaan, total sekitar ada 12 orang," Kata Dhedi kepada wartawan saat dikonfirmasi, Minggu (12/5/2024).

Disinggung terkait apakah kepolisian juga memeriksa petugas Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) serta manajemen perusahaan, Dhedi pun membenarkan. "Iya mas, termasuk (Petugas K3 dan Wakil Manajer) sama kepala pabrik," ujarnya. (*)