• Minggu, 19 Mei 2024

Sebanyak 42 Mahasiswa Universitas Malahayati Diambil Sumpah Dokter Periode ke-68

Selasa, 07 Mei 2024 - 14.24 WIB
47

Sebanyak 42 Mahasiswa Universitas Malahayati Diambil Sumpah Dokter Periode ke-68. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Sebanyak 42 Mahasiswa Universitas Malahayati Fakultas kedokteran di ambil sumpahnya sebagai dokter di Gedung Graha Bintang, Selasa (7/5/2024).

Dalam pelaksanaan pengambilan sumpah dokter Universitas Malahayati turut serta di hadiri oleh para orang tua dan wali Mahasiswa.

Dalam kegiatan ini juga turut dihadiri oleh Rektor Universitas Malahayati, Rektor IKI Jakarta, Perwakilan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Proovinsi Lampung, Direktur Rumah Sakit Bintang Amin, Dinas Kesehatan Provinsi Lampung, Perwakilan RSUD Abdul Moelok, Dinas Pendidikan Provinsi Lampung dan Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung.

Sambutan dari pewakilan dokter baru periode ke 68, Dr. David, menyampaikan terimakasih kepada kedua orang tua dan teman-teman sejawat yang sudah menjadi bagian dalam perjalanan panjang ini.

"Hari ini menjadi sejarah, sebuah ukiran awal dan cerita perjalanan kita kedepan. Jangan pernah berhenti belajar karena hidup tidak pernah berhenti mengajarkan," ujarnya.

Tidak lupa juga ia menyampaikan terimakasih kepada Seluruh jajaran Universitas Malahayati Bagian Akademik dan Non Akademik yang telah memberikan Fasilitas selama kami menempuh pendidikan.

Dr. Toni Prasetia, Sp.PD, Finasm, Selaku Dekan Fakultas Kesehatan Univeritas Malahayati, Menyampaikan Mengucapkan selamat yang luar biasa kepada para dokter baru sebanyak 42 Mahasiswa.

"Ini adalah hari terbaik bahwa kita sudah menjadi dokter, dan ini menjadi pijakan kita untuk kedepannya. Saya berharap angka kelulusan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati terus meningkat kedepannya mencapai 90 persen dan lebih baik lagi," ungkapnya

Kepada lulusan juga diberikan arahan untuk menjalani pengabdian untuk satu tahun kedepan, dengan menjalankan pengabdian dimana 6 bulan di puskesmas dan 6 bulan dirumah sakit yang di tunjuk oleh pemerintah. Pesannya untuk  para dokter baru untuk selalu jaga Kedisiplinan, Tunjukkan prestasi dan jaga prilaku selama bertugas sehingga kita memiliki rekam perjalanan yang baik, “ Pungkasnya.

Selanjutnya, Perwakilan dari IDI Provinsi Lampung, Dr. dr. Alya Kairus, M.Kes.,SP.KKLP, menyampaikan pesan penting kepada dokter baru untuk menjalankan profesinya dengan profesional dan penuh amanah.

"Menyembuhkan pasien bukan hanya mengembalikan kesehatan fisik, tetapi juga kebahagiaan bagi keluarga dan teman-teman pasien," ujarnya.

Dia juga mendorong para dokter baru untuk memahami dengan baik kode etik dalam kedokteran sebagai panduan dalam menjalankan tugas mereka.

Sementara itu, Pemerintah telah meluncurkan Program pendiikan Dokter Spesialis (PPDS) berbasis rumah sakit dan Hospital Based. Hal ini membuka peluang baru bagi para dokter untuk melanjutkan spesialis mereka di rumah sakit. Dengan adanya program ini, diharapkan akan semakin banyak rumah sakit yang menjadi basis bagi program spesialisasi dokter.

Selanjutnya sambutan dari Rektor Universitas Malahayati, Dr. Achmad Farich, dr., MM., Menyampaikan selamat kepada para lulusan dokter baru dan kepada orang tua yang turut hadir dalam moment yang berbagia ini.

"Sumpah dokter adalah titik penting yang tidak akan terlupakan dalam penjalanan karier dokter. Bahkan bagi saya, momen ini masih menggema hingga kini, “Ujarnya.

Dalam momen ini, Rektor menegaskan kepada lulusan baru untuk siap menghadapi tantangann besar yang akan datang, jika sebelumnya tantangan yang di hadapi bersifat akademik, kini kalian akan menhadapi tantangan yang lebih kompleks baik dalam bidang sosial, Hukum ataupun Teknologi yang terus menerus berkembang.

"Tapi tantangan ini juga akan membawa peluang baru dalam memanfaatkan teknologi informasi untuk kemajuan kedokteran," terangnya.

Rektor Achmad Farich menjelaskan, Di Lampung saat ini dicanangkan warung sehat dalam program desa sehatntuk mendukung Smart Village. Dimana salah satu kegiatanya adalah program apotik masuk desa bekerjasama dengan badan usaha milik desa, tentunya ke depan hal ini akan menunjang pelayanan dokter di desa-desa. (*)