Mahasiswa Pendidikan Bahasa Inggris Unila Alia Dea Puspita Belajar keberagaman Melalui PMM
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Alia Dea Puspita, mahasiswa
semester enam Program Studi (Prodi) Pendidikan Bahasa Inggris Universitas
Lampung (Unila),
menjalani program pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) batch empat di
Universitas Insan Budi Utomo Malang.
Alia
mengatakan, sudah satu bulan setengah dia tinggal di Malang. Baginya,
beradaptasi dengan lingkungan baru tidak terasa sulit karena sebelumnya dia
tinggal di asrama kampus dan memiliki kemampuan mudah bergaul.
Alia mengalami beberapa culture shock di lingkungan
baru. “Karena banyak dikelilingi gunung, udara, dan air, di Malang sangat
dingin. Saya sempat sakit saat baru tiba di sini, Tapi setelah beradaptasi,
saya sangat terbiasa dan nyaman dengan daerah dingin,” tambahnya.
Selain itu, perbedaan waktu juga menjadi pengalaman baru bagi
Alia. “Waktu di sini 30-40 menit lebih cepat daripada di Lampung, sehingga
ketika Ramadan, waktu imsak lebih awal pukul 04.05 Wib, dan magrib pukul 17.35
Wib,” jelasnya.
Alia juga merasakan serunya berburu takjil, salat tarawih, dan
banyaknya agenda buka bersama dengan teman nusantara. Meskipun jauh dari orang
tua, Alia merasa banyak pengalaman yang dilalui bersama teman PMM di Malang.
Menurutnya, PMM memberi kesempatan untuk belajar, memupuk
toleransi, dan menggali pengetahuan bersama teman-teman berlatar belakang
berbeda. “Banyak kegiatan yang berkesan, baik akademik dan non-akademik. Modul
Nusantara sebagai tonggak utama PMM ini memberikan value yang sangat bermakna
bagi saya,” ungkapnya.
Alia menyatakan, menjadi salah satu mahasiswa PMM adalah suatu
kebanggaan tersendiri. “PMM bukan sekadar bagaimana rasanya belajar di kampus
lain, tapi juga tentang belajar menghargai perbedaan, mandiri di rantau,
mengelola waktu, dan menghadapi persoalan,” tuturnya.
Modul Nusantara, yang menjadi fokus utama PMM, memberikan
pemahaman mendalam budaya di daerah kampus penerima.
“Modul Nusantara memiliki empat submodul yaitu kebhinekaan,
inspirasi, refleksi, dan kontribusi sosial. Tujuannya adalah untuk
memperkenalkan kekayaan budaya Nusantara yang bersumber dari berbagai golongan,
suku, agama, ras, dan kepercayaan,” pungkas Alia. (**)
Berita Lainnya
-
Layanan Telekomunikasi di Tegineneng dan Sekitarnya Kembali Normal Pasca Vandalisme Kabel Optik
Jumat, 03 Januari 2025 -
Pemkab Lampung Timur Gelar Apel Kesiapsiagaan Persiapan Pilkada Serentak 2024
Senin, 25 November 2024 -
Peringati Hari Pahlawan, Pjs Bupati Lamtim Ingatkan Generasi Muda Meneladani Semangat Perjuangan Pahlawan
Senin, 11 November 2024 -
Sambut Hari Pahlawan, PLN Lampung Dorong Pengarusutamaan Gender melalui Workshop Srikandi PLN Berdaya dan Berkarya Untuk Negeri
Sabtu, 09 November 2024