Faktor Kemiskinan Jadi Salah Satu Pemicu Anak Putus Sekolah, Ini Persentase Penduduk Miskin di Lampung

Ilustrasi
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Faktor ekonomi disebut
sebagai salah satu pemicu masih tinggi nya angka putus sekolah di Provinsi
Lampung. Dimana berdasarkan data Kemendikbud terdapat 1.432 siswa di Lampung
yang putus sekolah pada tahun ajaran 2023/2024.
Berdasarkan data yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, persentase penduduk miskin pada Maret 2023 sebesar 11,11 persen, menurun 0,33 persen poin terhadap September 2022 dan menurun 0,46 persen poin terhadap Maret 2022.
Dimana jumlah penduduk miskin atau ppenduduk dengan pengeluaran per kapita di bawah garis kemiskinan pada Maret 2023 sebesar 970,67 ribu orang.
Kondisi tersebut lebih baik dibandingkan kondisi pada Bulan September 2022 yang mencapai 995,59 ribu, turun 24,92 ribu orang. Jumlah penduduk miskin turun 31,74 ribu orang terhadap Maret 2022 sebesar 1002,41 ribu orang.
Presentase penduduk miskin di Kabupaten Lampung Barat sebesar 11,17 persen, Tanggamus 10,52 persen, Lampung Selatan 12,79 persen, Lampung Timur 13,80 persen, Lampung Tengah 10,65 persen, Lampung Utara 17,17 persen, Way Kanan 11,02 persen.
Kemudian Tulang Bawang 8,04 persen, Pesawaran 12,89 persen, Pringsewu 9,14 persen, Mesuji 6,73 persen, Tulangbawang Barat 7,25 persen, Pesisir Barat 13,49 persen, Bandar Lampung 7,77 persen dan Metro 7,28 persen.
Saat dimintai keterangan Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung, Elvira Umihanni mengatakan, jika angka kemiskinan di Lampung berada di atas angka kemiskinan nasional yang berada di angka 1,12 persen.
Elvira menjelaskan jika kemiskinan merupakan masalah yang cukup kompleks sehingga dalam penanganan nya juga harus melibatkan banyak sektor.
"Termasuk bangun jalan yang menghubungkan antar pusat produksi dengan pasar itu juga jadi program penanggulangan kemiskinan. Ini salah satu program yang sifatnya makro," kata dia saat dimintai keterangan, Jum'at (3/5/2024).
Menurut nya kemiskinan ekstrem di Lampung masih didominasi oleh masyarakat yang berada di pedesaan ketimbang masyarakat yang berada di perkotaan.
"Kemiskinan di pedesaan masih tinggi daripada kemiskinan di perkotaan. Sehingga kita ada program pemberdayaan BUMDes. Itu sebagai lembaga ekonomi di tingkat desa yang juga bisa mempercepat upaya penanggulangan kemiskinan," imbuhnya.
Pada kesempatan tersebut Elvira memaparkan jika kemiskinan memiliki jenis nya sendiri sehingga harus ada tahap identifikasi untuk kemudian mencarikan program kerja sebagai solusi.
"Misal miskin karena tingkat pendidikan rendah berarti bagaimana membuka akses pendidikan lebih luas. Dia miskin karena sakit berarti akses kesehatan nya juga harus sampai. Apa lagi UHC di Lampung sudah 98,9 persen," katanya. (*)
Berita Lainnya
-
Dinas Ketahanan Pangan Lampung Tidak Transparan Soal Proyek Pupuk Organik Cair 5,5 Miliar
Rabu, 07 Mei 2025 -
YBIL Gugat PT Bumi Persada Langgeng ke PN Tanjung Karang atas Sengketa Lahan di Kemiling
Selasa, 06 Mei 2025 -
8000 Ijazah Belum Diambil, Disdikbud Lampung Godok Rencana Diantar Langsung
Selasa, 06 Mei 2025 -
Badan Gizi Nasional: Dapur MBG Tingkatkan Gizi Siswa dan Buka Peluang Kerja di Lampung
Selasa, 06 Mei 2025