• Senin, 13 Mei 2024

Unila Gelar General Lecture, Hadirkan Narasumber dari UiTM Malaysia

Minggu, 28 April 2024 - 17.06 WIB
757

Universitas Lampung (Unila) saat menggelar general lecture dengan menghadirkan narasumber dan delegasi dari UiTM Cawangan Pulau Pinang, Malaysia. Foto: Dok.Unila

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Universitas Lampung (Unila) menggelar general lecture dengan menghadirkan narasumber dan delegasi dari Universiti Teknologi MARA (UiTM) Cawangan Pulau Pinang, Malaysia, pada Jumat (26/4/2024).

Hadir sebagai narasumber UITM Melinda Siti Asmah Binti Yunos, M.B.A., Ph.D., didampingi Nur Hidayah Che Ahmat, Ph.D., CHE, Hj. Mohd Sukor bin Hj. MD Yusof, M.B.A., Dr. Saiful Bahri Mohd Kamal, Melati BT Desa, M.B.A., dan beberapa delegasi lainnya.

Kehadiran mereka difasilitasi langsung Dekan FEBI Universitas Islam Negeri Raden Intan Lampung (FEBI UIN RIL) Prof. Dr. Tulus Suryanto sebagai hasil kerja sama antara Unila dan UIN RIL dalam kolaborasi internasional.

Prof. Tulus mengungkapkan, kegiatan ini merupakan strategi Unila dan UIN RIL untuk bersama-sama berkolaborasi meningkatkan mutu perguruan tinggi dalam pengembangan akademik.

Kedua pihak berkomitmen untuk bersama-sama membuka peluang tukar-menukar informasi dan relasi apabila ada kerja sama sejenis yang diperoleh masing-masing institusi.

Ia meyakini, maju bersama dengan kolaborasi adalah sebuah strategi meningkatkan mutu, khususnya perguruan tinggi yang ada di Lampung.

Menanggapi hal itu, Wakil Rektor PKTIK Unila, Dr. Ayi Ahadiat, S.E., M.B.A., mengatakan, ini merupakan salah satu pembuktian UIN RIL untuk mengimplementasikan peluang peningkatan mutu akademik.

"Unila tentu saja akan mengoptimalkannya," ungkap Dr. Ayi Ahadiat, dalam keterangannya.

Di kesempatan itu, Melinda Siti Asmah Binti Yunos menuturkan, UITM optimistis peluang kerja sama dengan Unila dan UIN RIL dapat diarahkan pada pemenuhan key performance indicator (KPI), yakni pada poin International Collaboration.

"Hal itu sejalan dengan tagline UITM yakni Globally Renowned, Globally Marketable, Globally Rooted," terang Melinda.

Ia juga menanti peluang-peluang lain dari berbagai institusi di Indonesia. "Atau mungkin pada negara-negara lain," pungkasnya. (*)