• Minggu, 19 Mei 2024

PMI Asal Lampung Timur Meninggal di Hongkong, Tinggalkan Anak Masih Balita

Senin, 22 April 2024 - 15.10 WIB
290

Keluarga tunjukan foto almarhum Oktavia (PMI) pada saat masih di Indonesia. Foto: Agus/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Pahlawan devisa asal Kabupaten Lampung Timur kembali berduka. Seorang Pekerja Migran Indonesia (PMI) dikabarkan meninggal di Hongkong.

Sudah lima hari keluarga memanjatkan doa untuk almarhum sambil menunggu kedatangan jenazah yang masih dalam proses perlengkapan dokumen.

PMI yang dikabarkan meninggal di Hongkong, perempuan bernama Oktavia Lestari perempuan 26 tahun, yang berdomisili di Dusun 4, Desa Labuhanratu, Kecamatan Labuhanratu, Kabupaten Lampung Timur. Almarhum meninggalkan satu anak yang masih Balita.

"Sejak kami mendapat kabar bahwa Okta meninggal di Hongkong. Kami langsung melakukan yasinan dan malam ini sudah masuk lima hari," kata Angga, kerabat korban saat ditemui di kediaman almarhum, Senin (22/4/2024).

Angga menceritakan, Oktavia sebelum meninggal sudah memberikan kabar kepada keluarga melalui telepon, bahwa Oktavia merasakan sakit pada dadanya seperti sesak nafas, informasi itu didapat keluarga pada 3 April 2024.

Selang beberapa hari tepatnya, 18 April 2024, malam hari keluarga mendapat informasi melalui sambungan telepon bahwa Oktavia menghembuskan nafas terakhir (meninggal dunia).

"Kabar itu diberitahu oleh kawan Okta, setelah mendapat kabar duka tersebut keluarga langsung menghubungi sponsor yang memberangkatkan dan memberi kabar pamong desa setempat," kata Angga.

PMI tersebut diketahui bekerja di sebuah resto dan baru 1,5 tahun. Oktavia berangkat secara resmi melalui PT Dwi Citra Tri Patria. Sampai saat ini jenazah perempuan 26 tahun itu masih berada di Hongkong.

Keluarga berharap pihak pemerintah setempat bisa berperan dan  mensuport keliatan yang ditinggalkan, dan tentu keluarga berharap pemerintah juga berperan dalam proses pemulangan jenazah pekerja migran tersebut.

"Sampai hari ini dari pihak pemerintah belum ada yang berkunjung kerumah kami, menanyakan kabar atau apa gitu. Dan kami didampingi oleh Serikat Buruh Migran dalam proses pemulangan jenazah," kata Angga.

Sementara Pengurus Serikat Buruh Migran wilayah Lampung Timur, Rio mengatakan, jenazah masih berada di Taiwan, dan pihak dari pemerintahan Hongkong masih melakukan kelengkapan pemberkasan dokumen untuk kepulangan jenazah.

Rio mengaku belum bisa memberikan keterangan jadwal pastinya kapan jenazah diberangkatkan dari Hongkong menuju Indonesia. Sebab ada sedikit kesulitan kepengurusan berkas karena PMI tersebut belum selesai kontrak kerja namun sudah pindah tempat kerja.

"Kami belum tahu kapan jenazah mbak Okta diberangkatkan dari Hongkong, karena mbak oktaniji sebelum habis kontrak sudah pindah pindah tempat kerja jadi ada sedikit kesulitan untuk pemberkasan dokumen," terang Rio.

Namun pihak SBMI yang mendampingi persoalan tersebut terus berjuang dan selalu berkordinasi dengan SBMI yang bertugas di wilayah Hongkong, dan SBMI berharap pemerintah kabupaten Lampung Timur juga bisa berperan dalam penanganan persoalan tersebut. (*)