Pasien RSUD Ryacudu Lampura Ngeluh Harus Beli Infus Sendiri, Ini Kata Direktur RS
![](https://kupastuntas.co/uploads/posts/pasien-rsud-ryacudu-lampura-ngeluh-harus-beli-infu_20240422160409.jpg)
Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ryacudu Kotabumi, Lampung Utara. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Lampung Utara - Pasien Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ryacudu Kotabumi, Lampung Utara mengeluhkan pelayanan rumah sakit plat merah tersebut, pasalnya peserta BPJS kelas III itu harus membeli obat dari luar karena stok obat kosong.
"Saya harus beli sendiri obat di luar karena dibilang kosong, seperti cairan infus dan imboost padahal bukankah itu tanggungan dari rumah sakit," kata Sugeng, salah satu keluarga pasien yang dirawat.
Sugeng menjelaskan, pasien yang dirawat adalah mertuanya pada Kamis (21/4/2024) malam dengan diagnosa Asma dan DBD.
"Jadi RSUD ini hanya memberikan resep saja dengan kami, sehingga terpaksa saya ke apotek luar untuk membeli sendiri karena mau gimana lagi," pungkas Sugeng.
Hal senada juga diakatakan Suratmi, warga Sukadana Kecamatan Bungamayang yang juga peserta BPJS juga harus membeli di luar rumah sakit.
"Murah sih om cuma Rp8 ribu dan Rp20 ribu saja, tapi bukan cuma sekali kami harus beli dan kami berharap agar obat-obatan ini bisa tersedia syukur obat yang baguslah," jelas Suratmi.
Senada dengan itu, Adi Sumali mengaku telah 4 hari menjalani perawatan di RS kebanggaan masyarakat Lampura mengalami hal serupa.
"Kalau saya sudah 4 hari beli infus di luar karena katanya kosong, bahkan setiap harinya harus beli 3 kali sehari," ungkapnya.
Menanggapi hal itu, Direktur Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ryacudu, dr. Aida, membenarkan hal tersebut, namun kekosongan cairan infus itu tidaklah berlangsung lama.
"Memang saat ini stok infus RL habis, setelah koordinasi dengan penyedia memang lagi tidak ada, namun sore nya sudah dapat pengiriman dengan sistem pinjam," ujar dr. Aida, saat dihubungi kupastuntas.co, Senin (22/04/2024) sore.
Ia juga menambahkan bahwa saat ini pasien demam berdarah (DBD) memang meningkat, tapi saat ini persediaan obat-obatan dan infus sudah aman.
"Saat ini sudah tidak ada masalah kok, hanya saja saat ini kondisi kosong namun ngak lama kok," pungkas dr. Aida. (*)
Berita Lainnya
-
WALHI Soal Polemik Pabrik Kayu di Lampura: Jika Tidak Ada Itikad Baik Pabrik Bisa Ditutup
Jumat, 26 Juli 2024 -
Polemik Pabrik Kayu di Lampura, DLH Janji Tinjau Lokasi Senin 29 Juli 2024
Jumat, 26 Juli 2024 -
Soal Tuntutan Penutupan Sawmill di Lampura, Plt Kadis PMPTSP: Izin Usaha Dapat Ditinjau Ulang Apabila Menyalahi
Jumat, 26 Juli 2024 -
Warga Tanjung Sari Lampura Tuntut Penutupan Pabrik Kayu, Pemilik Klaim Izin Lengkap
Rabu, 24 Juli 2024