Menuju World Class University, Dua Rektor PTN Asal Lampung Ikuti Program Kepemimpinan di Korsel

Pelepasan Peserta Program Peningkatan Kapasitas Kepemimpinan Perguruan Tinggi untuk Rektor Tahun 2024. Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Dua Rektor Perguruan Tinggi Negeri (PTN) asal Provinsi Lampung mengikuti program peningkatan kapasitas kepemimpinan perguruan tinggi (PKKPT) tahun 2024 di Seoul National University (SNU) Korea Selatan (Korsel).
Program yang diselenggarakan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Sumber Daya, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) ini menjadi langkah strategis dalam mendorong peningkatan reputasi perguruan tinggi menuju World Class University.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi, Abdul Haris menyampaikan, PKKPT merupakan program perdana yang diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan kapasitas kepemimpinan rektor melalui pendekatan berkelanjutan terhadap good corporate governance, pembelajaran, penelitian, kontribusi pada kehidupan masyarakat, serta peningkatan berkelanjutan dalam berjejaring dan berkolaborasi dengan para pemangku kepentingan.
Menurutnya, peran sentral dari rektor atau pimpinan perguruan tinggi sangat krusial karena rektor memiliki dua fungsi utama yaitu sebagai pemimpin pembelajaran (academic leader) dan entrepreneur. Kedua kata kunci ini yang harus diintegrasikan ke dalam diri para pimpinan perguruan tinggi.
"Tantangan perguruan tinggi ini sangat besar sekali, bagaimana sebagai academic leader rektor harus memberikan teladan dan menjalankan fungsinya sebagai pengelola perguruan tinggi dalam menyelenggarakan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ucap Haris, melalui keterangan resminya, Senin (22/4/2024).
Lebih lanjut ia menegaskan, pimpinan perguruan tinggi harus mempunyai strategi yang jelas dalam menyelenggarakan pendidikan, riset dan pengabdian masyarakat.
Itu semua tidak lepas dari tujuan yang ingin dicapai seperti reputasi akademik yang baik. Hal tersebut sangat penting guna menciptakan awarness tentang suatu perguruan tinggi. Berikutnya, seorang rektor harus memiliki keterampilan entrepreneur dan kemampuan berinovasi dalam menghasilkan pendapatan (revenue).
"Tantangan ke depan semakin dinamis, pemerintah terus mendorong agar PTN semua bertransformasi menjadi perguruan tinggi negeri berbadan hukum (PTN BH). Harapannya, dengan berstatus badan hukum maka PTN bisa lebih mandiri dan fleksibel dalam menjalankan berbagai program yang sesuai dengan kemampuan dan potensi sumber daya (resource) yang mengarah pada meningkatnya reputasi dan pendapatan,” ungkapnya.
Haris berharap kepada para peserta agar dapat mengikuti perjalanan dari penguatan kapasitas ini dengan serius. Dengan demikian, pengalaman yang nantinya diperoleh peserta dari Seoul National University (SNU) Korea Selatan ini ke depannya dapat melahirkan berbagai kerja sama yang lebih konkret dalam mendukung transformasi pendidikan di Indonesia.
Sebanyak 17 rektor PTN yang mengikuti kegiatan selama tujuh hari di SNU Korsel, dua diantaranya berasal dari Lampung yaitu I Nyoman Pugeg Aryantha dari Institut Teknologi Sumatera dan Lusmeilia Afriani dari Universitas Lampung.
Kegiatan yang melibatkan narasumber dan fasilitator dari berbagai instansi terkait ini diisi dengan seminar, lokakarya, studi kasus, self-paced learning, dan berjejaring dengan industri dan perguruan tinggi di Korea Selatan.
Adapun 17 rektor yang menjadi peserta adalah :
- Agus Rubiyanto dari Institut Teknologi Kalimantan
- Anter Venus dari Universitas Pembangunan Nasional Veteran Jakarta
- Baharuddin dari Universitas Negeri Medan
- Efa Yonnedi dari Universitas Andalas
- Fatah Sulaiman dari Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
- Febri Yulikas dari Institut Seni Indonesia Padang Panjang
- I Nyoman Pugeg Aryantha dari Institut Teknologi Sumatera
- Irwandi dari Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
- Ishak dari Universitas Teuku Umar
- Lusmeilia Afriani dari Universitas Lampung
- Marwan dari Universitas Syah Kuala
- Muryanto Amin dari Universitas Sumatera Utara
- Nur Ihsan dari Universitas Sembilan Belas November Kolaka
- Oktovian Berty A. Sompie dari Universitas Sam Ratulangi
- Salampak dari Universitas Palangka Raya
- Sugiyanto dari Universitas Tidar
- Wildan dari Institus Seni Budaya Indonesia Aceh. (*)
Berita Lainnya
-
YBIL Gugat PT Bumi Persada Langgeng ke PN Tanjung Karang atas Sengketa Lahan di Kemiling
Selasa, 06 Mei 2025 -
8000 Ijazah Belum Diambil, Disdikbud Lampung Godok Rencana Diantar Langsung
Selasa, 06 Mei 2025 -
Badan Gizi Nasional: Dapur MBG Tingkatkan Gizi Siswa dan Buka Peluang Kerja di Lampung
Selasa, 06 Mei 2025 -
Pansus Tata Niaga Singkong Ancam Sanksi Tegas Perusahaan Langgar Instruksi Gubernur
Selasa, 06 Mei 2025