• Sabtu, 27 Juli 2024

Bapanas Relaksasi Harga Gabah Jadi Rp6.000 Hingga Juni Mendatang

Senin, 22 April 2024 - 14.55 WIB
85

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung, Bani Ispriyanto. Foto: Dok/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Badan Pangan Nasional (Bapanas) merelaksasi harga Gabah Kering Panen (GKP) ditingkat petani dari sebelumnya Rp5.000 menjadi Rp6.000 per kilogram nya.

Kebijakan tersebut berdasarkan Keputusan Kepala Badan Pangan Nasional Nomor 167/2024 tentang fleksibilitas harga pembelian gabah dan beras dalam rangka penyelenggaraan cadangan beras milik pemerintah.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura Provinsi Lampung, Bani Isproyanto mengatakan, jika harga gabah di Lampung saat ini terus menurun.

"Kalau harga beras posisi saat ini sudah aman, artinya sudah terkendali. Dan sekarang harga gabah di petani malah anjlok," kata Bani saat dimintai keterangan, Senin (22/4/2024).

Menurutnya dengan anjloknya harga gabah tersebut maka Bapanas mengeluarkan kebijakan relaksasi yang mulai berlaku sejak APril hingga Juni 2024.

"Oleh karena itu Bapanas mengeluarkan harga relaksasi mulai dari April sampai dengan Juni. Bahwa GKP diharga Rp6.000 per kilogram," ujarnya.

Menurut Bani harga gabah di tingkat petani bahkan pernah mencapai Rp4.000 hingga terendahnya ialah Rp3.000 per kilogram nya.

"Kemarin dilapangan sampai harga Rp4.000 bahkan ada yang Rp3.500 sampai 3.000 per kilogram. Maka nya Bapanas mengeluarkan harga relaksasi dari April sampai Juni karena bulan ini sedang berlangsung panen raya," sebutnya.

Sebelumnya, Kepala Perum Bulog Kanwil Lampung, Taufan Akib mengatakan, jika sampai dengan bulan April ini jumlah beras yang telah di berhasil di serap oleh Bulog Kanwil Lampung sebanyak 13 ribu ton dari target sebesar 30 ribu ton.

"Pengadaan sampai dengan April ini sebanyak 13 ribu ton setara beras dan untuk target setahun 30 ribu ton beras. Artinya kalau memang nantinya masih ada peluang untuk menyerap kita akan melakukan penyerapan," kata Taufan. (*)

Editor :