Mahasiswi PGSD FKIP Unila Asah Kemampuan Lewat Kampus Mengajar

Christina Dini Anggraini, mahasiswi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Unila 2021. Foto: Istimewa.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Aktivitas mengajar memberi wahana tersendiri untuk berbagi ilmu, pengalaman dan pengetahuan. Tak terkecuali bagi mahasiswa bidang keguruan dan ilmu pendidikan.
Mereka berkesempatan mengasah kemampuan sehingga bisa membimbing siswa sekolah, melalui program Kampus Mengajar.
Kampus Mengajar merupakan salah satu program Kemdikbudristek, dimana setiap mahasiswa di lingkup bidang keguruan dan ilmu pendidikan, memiliki kesempatan untuk belajar, memahami, serta berkontribusi meningkatkan kualitas pendidikan di berbagai sekolah.
Christina Dini Anggraini, mahasiswi Pendidikan Guru Sekolah Dasar (PGSD) FKIP Unila 2021, turut aktif terlibat dalam kegiatan Kampus Mengajar tahun 2024.
Hal itu dilakukan sebagai bagian dari program Merdeka Belajar-Kampus Merdeka. Lewat program ini, ia berkesempatan mengajar di sebuah sekolah dasar, yakni SD Negeri 6 Metro Utara, Kota Metro.
Berawal dari informasi yang dibagikan rekan sejawat, Dini memutuskan mendaftar sebagai pengajar pada program Kampus Mengajar batch tujuh.
Menurutnya, program ini bisa menjadi wadah bagi mahasiswa untuk belajar di luar kampus, serta berkolaborasi dengan para guru di sekolah untuk meningkatkan literasi dan numerasi para siswa.
Selama mengajar di sekolah dasar tersebut, Dini membimbing para siswa mengembangkan pengetahuan di bidang literasi dan numerasi.
Selain itu, ia banyak mendapati hal-hal unik dan positif, mulai dari relasi, pengalaman, hingga soft skill saat mengajar di sekolah.
"Melalui Kampus Mengajar, saya ingin berbagi cerita kepada orang-orang bahwa pengalaman itu merupakan sebuah hal penting dan berharga. Bahkan, saya juga mendapat kesempatan untuk memperoleh pengetahuan dan inspirasi dari para guru di sekolah,” ungkap Dini.
Melalui kegiatan Kampus Mengajar, Dini dapat melihat kondisi sekolah yang ia kunjungi serta berinteraksi dan bertemu langsung dengan para siswa. Masing-masing siswa menurutnya memiliki karakter dan latar belakang berbeda-beda.
Ia juga bertemu dengan teman kelompok mengajar antaruniversitas sehingga bisa bertukar cerita dan pengalaman dari masing-masing kampus.
Di masa mendatang, Dini ingin membantu dan berkolaborasi dengan para guru yang dalam merancang rencana pembelajaran yang efektif dan berkelanjutan sesuai kurikulum yang ditetapkan, serta menjalankan program kerja terkait literasi dan numerasi peserta didik.
"Sebagai salah satu mahasiswa yang sangat tertarik pada dunia pendidikan, program Kampus Mengajar memberi saya banyak kesempatan memperoleh pengetahuan dan pengalaman. Termasuk memadupadankan teori saat di perkuliahan dan fakta lapangan,” ujarnya.
Dini menambahkan, Kampus Mengajar bukan hanya soal menyampaikan kumpulan materi dalam buku pelajaran, tetapi juga wadah dalam membentuk karakter, memotivasi, mendorong perubahan, serta memperluas pengetahuan. (*)
Berita Lainnya
-
Apa Kabar Proyek Instalasi Pengolahan Pupuk Organik Cair 5,5 Miliar di Dinas Ketahanan Pangan Lampung?
Selasa, 06 Mei 2025 -
Unjuk Rasa Petani Singkong Ricuh, Massa Lempar Batu, Polisi Tembak Gas Air Mata
Selasa, 06 Mei 2025 -
DLH Segel Dua Lokasi Tambang Batu di Campang Raya Bandar Lampung
Senin, 05 Mei 2025 -
Tapioka Impor Ancam Usaha Lokal, HKTI Lampung Minta Proteksi untuk Petani dan Pengusaha
Senin, 05 Mei 2025