Proyek Jembatan 5,6 M di Sidomulyo Lampura Diduga Bermasalah, Belum Rampung Sudah Serah Terima
Kupastuntas.co, Lampung Utara - Proyek pembangunan jembatan
gantung bernilai Rp5,6 Miliar di desa Sidomulyo Kecamatan Bukit Kemuning diduga
bermasalah pasalnya pekerjaan yang telah diserahterimakan masih juga tak
kunjung selesai.
Proyek yang berasal dari Balai Pelaksanaan Jalan Nasional
(BPJN) Provinsi Lampung telah serah terima (PHO) pada 20 Desember 2023 lalu
namun pekerjaan Talut Penahan Tanah (TPT) dan Rabat Beton belum selesai.
Berdasarkan pantauan dilapangan selain rabat beton belum
selesai masih juga ditemukan sisa material dilokasi pekerjaan dan diduga
penggunaan material besi dinding pembatas dengan kualitas rendah.
Belum lagi pemasangan dilineator sebagai rambu lalulintas
dipasang dibadan jalan dan telah terjadi kerusakan pada pondasi jembatan.
"Lihat saya bang, timbunan TPT dan drainase mulai
longsor bahkan saat pengerjaan pondasi dilakukan secara manual tanpa memakai
ready mix padahal bentang jembatan itu sekitar 60 meter khawatirnya tidak kuat,"
jelas warga sekitar yang enggan disebutkan namanya.
Salah satu warga Sidomulyo, Alwansyah (47) mengeluhkan
tanjakan jalan sangat curam dan tidak dilakukan penanganan teknis sehingga
membahayakan keselamatan pengendara yang melintas.
"Kalau musim hujan tanjakan dan turunan yang
menghubungkan jembatan itu sangat curam terlebih musim hujan, rabat nya sangat
licin dan sulit dilewati karena kalau rem gak baik maka bisa langsung masuk
jurang," jelas Alwan, Kamis (18/04/2024).
Menanggapi hal itu pengawas lapangan pekerjaan, Dedi Eko
Wibowo membenarkan bahwa PHO pekerjaan telah dilakukan 20 Desember silam dan
dirinya tidak membantah pekerjaan itu belum sepenuhnya selesai.
"Ada beberapa pekerjaan belum rampung namun rekanan
telah meminta tambahan waktu (addendum) selama 50 hari kerja namun disetujui
atau tidak saya tak paham," jelas Dedi.
Masih kata dia, mulai dari pekerjaan rabat beton dan TPT
yang diduga belum selesai, dirinya mengatakan bahwa pekerjaan tersebut tidak
ada didalam RAB dan gambar rencana kerja.
"Bronjong memang tidak dianggarkan karena ada
pemangkasan nilai pagu anggaran dari 7 M lebih menjadi Rp 5,6 miliar,"
jelasnya.
Dedi juga menambahkan untuk menghindari longsor, akan
dipasang atau ditancapkan bambu untuk menahan tanah.
“Bronjong itu memang tidak ada pekerjaannya. Kalau Rabat
Beton dan TPT hanya di arah Sidomulyo saja yang dikerjakan, kearah Dusun
Halampam sebenarnya tidak ada, itu hanya tambahan dari pemborongnya. Lampu
Tenaga Surya juga tidak ada, itu dulu pas perencanaannya, karena ada
pengurangan anggaran jadi tidak ada (realisasi) pekerjaan,” pungkasnya. (*)
Berita Lainnya
-
Hadiri Pembukaan Turnamen Futsal Ardjuno Cup Bukit Kemuning, Arinal Djunaidi Janji Bangun Gedung Futsal Jika Terpilih
Rabu, 13 November 2024 -
Kasus Dugaan Penganiayaan, Pengacara Korban Desak Polisi Tetapkan Kades Mekar Asri Lampura Jadi Tersangka
Rabu, 30 Oktober 2024 -
Melalui Indibiz, Witel Lampung Berikan Solusi Integritas Sektor Pendidikan
Rabu, 30 Oktober 2024 -
Kasus Dugaan Penganiayaan Kades Mekar Asri Lampura, Korban Desak APH Bertindak Tegas
Jumat, 25 Oktober 2024