• Sabtu, 27 Juli 2024

Melalui Dana Desa, Desa Pengaringan Lampura Jadi Sentra Peternakan Rakyat

Kamis, 18 April 2024 - 17.30 WIB
95

Sapi jenis Limosin yang dipelihara oleh Warga Setempat. Kamis, (18/4/2024). Foto: Riki/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Utara - Desa membangun ekonomi masyarakat bukan hanya menjadi slogan pembangunan pemerintah bila dimanfaatkan dengan maksimal, karena prioritas utama dana desa meliputi penanggulangan kemiskinan serta pembangunan dan pengembangan ekonomi produktif.

Demikian halnya dengan salah satu Desa Pengaringan di Kecamatan Abung Barat, Lampung Utara yang menganggarkan dana ketahanan pangan sebesar Rp144 juta melalui dana desa 2024 untuk pemberdayaan ternak sapi.

"Kami berharap, desa kami dapat menjadi sentra peternakan khususnya hewan sapi dan kambing dengan pemberdayaan masyarakat. Tahun ini, 12 ekor sapi dibagikan kepada masyarakat untuk dikembangbiakan dengan sistem perguliran," kata Sarkazi Kepala desa setempat, Kamis (18/04/2024).

Sarkazi menjelaskan, pemberdayaan ekonomi kemasyarakatan menjadi fokus utama pembangunan Desa Pengaringan yang bergerak dibidang peternakan, pembibitan, agro wisata dan toko pupuk milik desa.

"Program ini bukan pertama kali untuk mewujudkan desa sentra ternak, karena tahun lalu (2023) telah dikembangbiakan 133 ekor kambing oleh masyarakat, selain itu pada hari ini juga dibagikan BLT DD selama 3 bulan untuk 50 KPM bagi masyarakat yang terdampak langsung akan kemiskinan ekstrim," tutupnya.

Camat Abung Barat, Firmansyah mengatakan, pemanfaatan dana desa lebih menitikberatkan pada peningkatan ekonomi langsung.

"Ini sangat baik untuk didukung seluruh pihak, karena kemandirian desa dibidang perekonomian menjadi pilihan tepat dalam program ketahanan pangan sehingga desa ini menjadi pusat peternakan dan percontohan bagi desa - desa lainnnya," kata Firmansyah.

Penyerahan bantuan ternak sapi tersebut, dilakukan secara simbolis dengan dihadiri oleh Camat Abung Barat, Firmansyah dan perangkat kecamatan, Bhabinkamtibmas, Bhabinsa, pendamping desa dan tokoh masyarakat. (*)

Editor :