Sempat Langka, Ketersediaan Gas LPG 3 Kilo Berangsur Normal

pangkalan LPG SPBU 67 jalan Senopati, Jatimulyo, Kecamatan Jati Agung, Rabu (17/4/2024). Foto: Sri/Kupastuntas.co
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Kelangkaan gas elpiji tabung 3 kilogram di Provinsi Lampung pada saat
lebaran tahun 2024 kemarin kini mulai tersedia lagi alias berangsur normal baik ditingkat pangkalan
maupun pengecer.
Hal itu diungkapkan
Pratikno, penjaga pangkalan LPG SPBU 67 jalan Senopati, Jatimulyo, Kecamatan
Jati Agung, Rabu (17/4/2024).
Menurutnya, kelangkaan kemarin
dikarenakan ketika mendekati lebaran atau pada hari Senin dan Selasa pada dua
hari tersebut pengisian sedang libur.
"Tapi pas Jumatnya
sudah buka kembali. Jadi langka kemarin itu karena tutup dua hari tanggal
merah," ungkapnya.
Selain itu jelasnya, tahun
sebelumnya saat mendekati lebaran ada tambahan stok, akan tetapi untuk tahun
ini tidak ada.
"Tahun ini gak ada.
Malah tambahannya minggu depan ini," ucapnya.
Kata Pratikno, meski langka
kamarin, di pangkalannya tidak mengalami kenaikan harga alias masih tetap, yang
besar Rp220 ribu dan gas 3 kg Rp18 ribu.
Pratikno juga menjelaskan,
bagi masyarakat yang hendak membeli gas melon atau 3 Kg, maka pembeli harus
sudah terdaftar. Jika belum bisa menunjukkan KTP untuk didaftarkan nantinya.
"Itu juga hanya bisa
satu gas saja tidak boleh langsung dua tabung setiap pembelian," katanya.
Pratikno mengakui, saat hendak
lebaran kemarin memang banyak orang yang bolak-balik untuk mencari gas. Mungkin
karena di tingkat eceran harganya mahal.
"Ya mungkin kalau di
eceran itu menjualnya lebih dari Rp20 ribuan," katanya.
Namun demikian, waktu langka
kemarin pihaknya pun berusaha menjaga agar tidak kehabisan stok.
"Salah satunya yaitu
kalau pembelian untuk pemakai rumah tangga kita kasih, tapi kalau untuk di jual
kembali itu tidak kita kasih. Kita kasih juga paling hanya satu tabung,"
tandasnya.
Sementara itu, pedagang
eceran LPG 3 Kg di Bandar Lampung, Aprida mengaku persediaan gas pada saat
lebaran kemarin masih normal tidak begitu sulit untuk mencarinya.
"Saya ngambil di
pangkalan. Dan harga jualnya pun masih sama belum naik yaitu saya jualnya Rp21
ribu seperti hari biasanya. Hanya saja memang permintaan masyarakat cukup lumayan
banyak," ungkapnya. (*)
Berita Lainnya
-
DLH Segel Dua Lokasi Tambang Batu di Campang Raya Bandar Lampung
Senin, 05 Mei 2025 -
Tapioka Impor Ancam Usaha Lokal, HKTI Lampung Minta Proteksi untuk Petani dan Pengusaha
Senin, 05 Mei 2025 -
Program MBG di Bandar Lampung, Upaya Tekan Gizi Buruk dan Stunting
Senin, 05 Mei 2025 -
Berlaku Besok, Harga Singkong di Lampung Ditetapkan Rp 1.350 Potongan 30 Persen
Senin, 05 Mei 2025