Pemudik Asal Palembang Meninggal Dunia di Pelabuhan Bakauheni

Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Seorang pemudik asal Palembang meninggal dunia sesaat turun dari bus di atas kapal di Pelabuhan Bakauheni.
Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Lampung Selatan, dr Wahyu Wibisana, membenarkan adanya pemudik meninggal dunia tersebut.
Pemudik itu bernama Yuslah (67), warga Palembang. Ia hendak pulang ke Bekasi, Jawa Barat, pada Senin (15/4/2024) sekitar pukul 07.30 WIB.
Dari keterangan yang dihimpun Posko IDI Lampung Selatan, almarhumah meninggal dunia di atas KMP Trimas yang sedang sandar di Dermaga 1 Reguler Pelabuhan Bakauheni.
"Saat dibawa ke Posko IDI, yang bersangkutan sudah meninggal dunia," kata Wahyu.
Wahyu menerangkan, kronologi kejadian ini berawal saat almarhum turun dari bus yang sudah masuk ke dalam kapal untuk menyeberang ke Pelabuhan Merak.
"Ternyata begitu turun dari tangga bus, yang bersangkutan sempoyongan lalu ditolong oleh anaknya kemudian dibantu paramedis yang ada di kapal," bebernya.
Oleh petugas, lanjut Wahyu, pemudik tersebut dibawa ke Posko IDI yang ada di depan anjungan tiket dermaga reguler. Terkait penyebab kematian, Wahyu mengatakan, tidak bisa memberikan keterangan secara detail.
"Tidak ada catatan medis dari almarhum. Tapi berdasarkan informasi keluarga bahwa tidak dalam kondisi sakit," ujarnya.
Jenazah pemudik itu kemudian dibawa ke RS Bob Bazar untuk disemayamkan. Terkait kesehatan pemudik selama arus mudik dan balik, Wahyu mengatakan sudah ada ratusan orang yang berobat di Posko IDI Lampung Selatan.
“Total pemudik yang berobat sebanyak 236 orang. Banyak keluhan gangguan pernapasan, kelelahan, dan sakit di perjalanan," ungkapnya.
Mengingat momen arus balik masih terlihat ramai, Wahyu mengimbau pemudik menjaga kesehatan selama perjalanan.
"Jangan lupa makan dan minum cukup. Jangan kurang tidur, di kapal manfaatkan untuk istirahat," pesannya. (*)
Berita Lainnya
-
DLH Segel Dua Lokasi Tambang Batu di Campang Raya Bandar Lampung
Senin, 05 Mei 2025 -
Tapioka Impor Ancam Usaha Lokal, HKTI Lampung Minta Proteksi untuk Petani dan Pengusaha
Senin, 05 Mei 2025 -
Program MBG di Bandar Lampung, Upaya Tekan Gizi Buruk dan Stunting
Senin, 05 Mei 2025 -
Berlaku Besok, Harga Singkong di Lampung Ditetapkan Rp 1.350 Potongan 30 Persen
Senin, 05 Mei 2025