Tertahan 12 Jam di Dermaga 3 Pelabuhan Bakauheni, Sopir Truk Ngamuk
Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Ratusan truk terpaksa mengantri hingga 12 jam di Dermaga 3 Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan (Lamsel), Sabtu (6/4/2024).
Hal itu, sempat memicu emosi para sopir truk yang sudah tidak sabar ingin segera menaiki kapal dan melanjutkan perjalanan menuju Pelabuhan Merak, Banten. Bahkan, cekcok antara sopir truk dengan petugas di lapangan tidak terhindarkan.
Dari pantauan di lapangan, sekitar pukul 11.59 WIB, sopir truk yang jenuh menunggu, turun dari kendaraan dan adu argumentasi dengan petugas mempertanyakan penyebab tertundanya penyeberangan.
Kabarnya, kebijakan pemberlakuan bongkar muat dikhususkan di Dermaga 3 menjadi biang keladi antrian kendaraan. Hal itu, untuk memangkas waktu agar kapal feri segera kembali ke Pelabuhan Merak, Banten.
Bahkan, isu miring dilemparkan kearah KSOP yang dituding lambat dalam menerbitkan surat persetujuan berlayar (SPB). Namun, hal itu dibantah pihak KSOP.
Rupanya, bongkar muat yang hanya berlaku di Dermaga 3 merupakan kebijakan dadakan dari pihak BPTD Satpel Sumbagsel.
Salah seorang sopir truk pengangkut buah pepaya bernama Rico mengaku, terancam merugi jika tak segera melanjutkan perjalanan menuju ke Pulau Jawa.
"Ini buah bisa busuk semua pak, makanya untuk angkutan buah, cabai dan segala macam tolong lah didahulukan," kata Rico.
Rico berharap, pihak pemangku kepentingan bisa mempertimbangkan agar kendaraan truk mendapat prioritas menaiki kapal.
"Kalau orang bisa istirahat minum dan makan, kalau sopir cuma mengangkut kalau buah-buahan sampai busuk diklaim darimana kita mau bayar pak," kritik Rico.
Supir truk pengangkut ternak Sapi yakni Edi, turut menyampaikan keluhan akibat harus mengantri kurang lebih 12 jam lamanya di Dermaga 3 Pelabuhan Bakauheni.
"Dari pukul 01.00 WIB sampai mau pukul 13.00 WIB belum naik kapal, tidak tahu mau bagaimana ini. Kapalnya itu datang langsung berangkat lagi pak," kata Edi.
Edi mulai cemas bilamana sampai terjadi hewan ternak sapi yang diangkut mati di pelabuhan akibat terlalu lama mengantri dan tak kunjung menyeberang.
"Bawa sapi, kalau sapinya mati tidak tahu mau tanggung jawab apa tidak ini ASDP," ujarnya.
"Ya gantian jangan mobil pribadi terus yang dimuat biar sama-sama jalan, kita juga sama-sama cari makan," pinta Edi.
Saat dikonfirmasi, Humas ASDP Cabang Bakauheni, Saipulail Maslul Harahap mengatakan, kebijakan pemberlakuan bongkar muat hanya di dermaga 3 untuk mempercepat kembali ke Pelabuhan Merak, Banten, bukan ranah kebijakan ASDP.
"Mengenai ini bisa dikonfirmasi ke BPTD mas. Aturan ini ada di BPTD sebagai regulator," kata Saiful.
Sementara, saat dikonfirmasi terkait kebijakan tersebut, Kepala Satpel BPTD Sumbagsel Rahmat belum menjawab. (*)
Berita Lainnya
-
Semangat Lansia di Palas Lamsel Rajin Mencoblos Saat Pilkada
Rabu, 27 November 2024 -
Nyoblos di TPS II Way Galih, Nanang Ermanto Tegaskan Komitmen Menangkan Pilkada dengan Aman dan Damai
Rabu, 27 November 2024 -
Bawaslu Lamsel Temukan Kekurangan Surat Suara Saat Pencoblosan di Sejumlah Kecamatan
Rabu, 27 November 2024 -
H-1 Pencoblosan Pilkada Lamsel, Bawaslu Copot 15 Ribu APK
Selasa, 26 November 2024