Kupastuntas.co, Lampung Timur - Warga nelayan Kuala Penet menagih janji pemerintah kabupaten Lampung Timur yang akan membangun jembatan penghubung Desa Sukorahayu antara Desa Margasari, Kecamatan Labuhan Maringgai.

Kondisi jembatan dimaksud cukup mengkhawatirkan, padahal jembatan yang panjangnya sekitar 12 meter dengan lebar 2 meter menjadi akses utama berbagai aktivitas masyarakat.

"Jembatan itu sudah membahayakan, kondisi sudah tua sementara yang melintas kendaraan bermacam muatan, baik muat ikan, pasir, barang barang lainnya dan tonasenya juga ada yang di atas 10 ton," kata Tokoh Masyarakat Desa Sukorahayu, Asep. Jumat (5/4/2024).

Asep mengatakan, saat kegiatan pesta laut (nadran) di Kuala Penet, Bupati Dawam Rahardjo pernah menjanjikan akan membangun jembatan tersebut di tahun 2024 ini. Namun kata Asep sepertinya janji tersebut tidak direalisasi.

"Jembatan dimaksud sudah puluhan tahun dan memang perlu dibongkar dan dibangun ulang, karena perlu adanya pelebaran sehingga kendaraan tidak harus bergantian saat melintas," ujarnya.

"Karena jembatan tersebut lebarnya hanya dua meter, ketika ada mobil yang melintas, kendaraan lain yang berlawanan arah harus menunggu. Sementara kendaraan yang melintas tidak pernah sepi," sambungnya.

Sekertaris Desa Sukorahayu, Yulianto mengatakan, sampai saat ini pihak desa belum mendapat informasi kalau jembatan dimaksud akan di bangun tahun 2024 ini. Kata dia seperti tahun ini tidak ada pembangunan jembatan tersebut.

Yulianto mengakui, jembatan penghubung Desa Sukorahayu dan Desa Margasari yang dibangun sudah lebih dari 20 tahun itu memang butuh persiapan total. Setiap Musrenbang selalu diusulkan namun tidak pernah terealisasi 

"Sepertinya kalau tahun ini belum dibangun, memang sudah banyak warga yang mengusulkan pembangunan jembatan tersebut," kata Yulianto. (*)