• Selasa, 07 Januari 2025

Jelang Lebaran, Gas LPG 3 Kilo di Way Jepara Lamtim Langka dan Mahal

Jumat, 05 April 2024 - 19.07 WIB
203

Anggota Tipidter Polres Lampung Timur sidak SPBE untuk mengantisipasi kelangkaan. Foto: Agus/Kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Kelangkaan dan mahalnya gas elpiji ukuran 3 kg di Lampung Timur menjadi keluhan sejumlah ibu rumah tangga. Padahal gas elpiji 3 kg merupakan program pemerintah yang bersubsidi guna mengurangi beban masyarakat, ironis menjelang idul Fitri justru terjadi kelangkaan dan naiknya harga.

"Susah di warung sudah banyak yang kosong, kalau ada katanya harga 30 ribu. Biasanya 25 ribu karena perlu saya tetap beli dengan harga mahal," ucap Lestari seorang ibu rumah tangga di wilayah Kecamatan Way Jepara. Jumat (5/4/24).

Menurutnya menjelang Idul Fitri banyak aktivitas emak emak yang sibuk membuat kue persiapan suguhan lebaran. Sehingga kebutuhan gas elpiji dipastikan akan lebih boros dari hari sebelumnya.

Untuk mengantisipasi langkanya dan permainan harga terkait gas elpiji. Kanit Tipidter Polres Lampung Timur Iptu A Yani mengaku akan melakukan sidak di berbagai distributor gas elpiji wilayah Lampung Timur.

"Hari ini tadi kami sudah lakukan sidak di Stasiun Pengisian Bulk Elpiji (SPBE) PT. DIVARA GAS JAVA untuk mengetahui ketersediaan dan antisipasi kelangkaan gas elpiji 3 kg menjelang hari raya idul fitri 2024," jelas Iptu Yani. Jumat (5/4/2024).

Hasil dari sidak tersebut, yang beralamat di Desa Jojog, Kecamatan Batanghari Nuban, pengusaha sedang melakukan kegiatan produksi berupa pengisian gas elpiji kedalam tabung ukuran 3kg. Dalam satu hari SPBE tersebut memproduksi sebanyak 28.000 tabung gas elpiji ukuran 3kg.

"Pendistribusian gas elpiji 3 kg milik PT Divara Gas Jaya menguasai tiga wilayah, Lampung Timur, Kota Metro dan Lampung Tengah. Untuk Lampung memiliki 11 agen," kata dia.

Menurut A Yani, hasil dari sidak bahwa masih ada stok 30.000 ton. Pihak management SPBE tersebut berjanji akan segera menyalurkan gas elpiji 3 kilo ke agen-agen dibawahnya untuk mengantisipasi kelangkaan.

"Kami akan terus lakukan sidak di beberapa distributor wilayah Lampung Timur. Agar tidak ada permainan penimbunan gas hingga berdampak pada harga," jelas Kanit Tipidter tersebut. (*)