Harga Gabah di Petani Lampung Turun Jadi Rp7.958,62 per Kg

Foto: Ist.
Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Harga gabah di tingkat petani Provinsi Lampung dengan kualitas gabah kering giling (GKG) pada Maret 2024 sebesar Rp7.958,62 per kg.
Menurut Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, Atas Parlindungan Lubis, harga tersebut terjadi penurunan rata-rata dibandingkan pada Februari 2024 yaitu sebesar Rp564,11 atau 6,62 persen , dari Rp8.522,73 per kg menjadi Rp7.958,62 per kg.
“Harga tertinggi pada gabah kualitas GKG dengan Varietas Ciherang terdapat di Kecamatan Penengahan Kabupaten Lampung Selatan dan Varietas Mapan terdapat di Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan. Sedangkan harga gabah terendah mencapai Rp7.000,00 per kg pada gabah kualitas GKG dengan Varietas Ciherang terdapat di Kecamatan Punggur,” kata Atas, Selasa (2/4/2024).
Sementara di tingkat penggilingan, kata Atas, harga gabah tertinggi Rp8.800,00 per kg pada gabah kualitas GKG dengan Varietas Mapan yang terdapat di Kecamatan Palas, Kabupaten Lampung Selatan.
Sedangkan harga gabah terendah kualitas GKG yaitu Rp7.100,00 per kg dengan Varietas Ciherang terdapat di Kecamatan Punggur, Kabupaten Lampung Tengah. Harga tersebut diatas HPP yaitu Rp6.200,00 per kg.
“Harga gabah di tingkat penggilingan turun sebesar 6,49 persen dari Rp8.647,73 per kg menjadi Rp8.086,21 per kg,” ujarnya.
Lebih lanjut, Atas mengungkapkan, rata-rata komponen mutu hasil panen gabah kelompok kualitas GKG yang diperjualbelikan menunjukkan hasil yang kurang baik dilihat dari kadar hampa. Kadar hampa tercatat 2,20 persen pada Februari 2024 dan 3,05 persen pada Maret 2024. Sementara itu, kadar air tercatat 13,49 persen pada Februari 2024 dan 13,43 pada Maret 2024.
Ia menerangkan, survei harga produsen gabah mencatat 46 observasi dengan kualitas GKG sebanyak 29 observasi (63,04 persen), kualitas Gabah Kering Panen (GKP) sebanyak 10 observasi (21,74 persen) dan Gabah Luar Kualitas sebanyak 7 observasi (15,22 persen).
“Pemantauan harga yang terbanyak berasal dari Kabupaten Lampung Tengah yaitu 19 observasi (41,30 persen), diikuti kabupaten Lampung Selatan sebanyak 14 observasi (30,44 persen), Kabupaten Lampung Timur sebanyak 10 observasi (21,74 persen), dan Kabupaten Pringsewu sebanyak 3 observasi (6,52 persen). Selama Maret, survei harga produsen gabah mencatat 46 observasi dengan didominasi oleh kualitas GKG,” paparnya. (*)
Berita Lainnya
-
Harga Singkong di Lampung Kini Hanya 1.100 per Kilogram, 5000 Petani Bakal Geruduk Kantor Gubernur
Senin, 05 Mei 2025 -
PLN Mendapat Apresiasi atas Respons Cepat Pulihkan Kelistrikan di Layanan Publik Bali
Minggu, 04 Mei 2025 -
Pelantikan Pengurus Parsibona Provinsi Lampung Periode 2025-2028, Jansen Sitorus: Langkah Nyata Menuju Organisasi yang Mendunia
Minggu, 04 Mei 2025 -
APBN di Lampung Triwulan I 2025 Defisit Rp5,21 Triliun, Turun 9,55 Persen Secara Tahunan
Minggu, 04 Mei 2025