• Kamis, 28 November 2024

Gerakan Pangan Murah di Suoh Lambar, Pemkab Siapkan 8 Ton Beras Hingga 250 Kilo Gula

Jumat, 22 Maret 2024 - 13.13 WIB
68

Pj Bupati Lampung Barat Nukman saat meninjau Gerakan Pangan Murah di Pekon (Desa) Suoh, Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), Jumat (22/3/2024). Foto: Ist

Kupastuntas.co, Lampung Barat - Pemerintah Kabupaten Lampung Barat melalui Dinas Ketahanan Pangan (DKP) kembali menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk mengendalikan kenaikan harga kebutuhan pokok di Bumi Beguai Jejama Sai Betik.

Gerakan Pangan Murah kali ini dilakukan di Pekon (Desa) Suoh, Kecamatan Bandar Negeri Suoh (BNS), Jumat (22/3/2024), dalam giat tersebut pemerintah Lampung Barat menyiapkan berbagai kebutuhan pokok masyarakat.

Dalam kesempatan tersebut Pj Bupati Lampung Barat Nukman mengatakan GMP yang dilakukan pemerintah setempat bekerjasama dengan Bulog sejalan dengan program pangan nasional yang saat ini digencarkan pemerintah pusat.

"Sehingga masyarakat dapat membeli berbagai kebutuhan bahan pokok pangan dengan tebus harga jauh lebih murah dari harga normal di pasaran dengan mengusung komoditas beras, gula pasir, minyak goreng dan tepung terigu," kata dia.

Nukman menjelaskan komoditas GPM yang disediakan oleh Pemkab Lampung Barat untuk masyarakat di Kecamatan BNS berupa 8 ton beras, 250 kilogram gula pasir, 720 botol minyak goreng dan 200 kilogram tepung terigu.

"Untuk harga, masyarakat menebus harga beras medium hanya seharga 54.000 per 5 kilogram, gula pasir merk PSM 16.000 per kilogram minyak goreng merk risky 14.000 per botol dan tepung terigu 12.000 perkilogram," ujarnya.

Nukman mengatakan, GPM dilakukan sebagai wujud komitmen dan perhatian pemerintah untuk membantu serta meringankan beban masyarakat dalam mendapatkan bahan pangan pokok dengan harga murah tetapi tetap berkualitas.

"Karena tidak dipungkiri  setiap memasuki Ramadhan bahan pokok pangan biasanya mengalami lonjakan harga di tengah-tengah masyarakat sehingga beresiko terjadi inflasi, sehingga pemerintah hadir mengantisipasi itu," jelasnya.

Sebab kata Nukman, dampak inflasi tersebut tentu sangat membebani kemampuan keuangan rumah tangga, sehingga menyebabkan berkurangnya daya beli masyarakat terutama dari kalangan keluarga kurang mampu.

"Sehingga pemerintah daerah harus mampu hadir dan bertindak serta bergerak cepat mengantisipasi terjadinya inflasi tersebut dengan melakukan gerakan pangan murah atau yang dikenal dengan GPM ini," kata Nukman.

Nukman menambahkan, apa yang telah dilakukan merupakan salah satu dari komitmen dirinya selaku Pj. Bupati Lampung Barat melalui strategi membangun kekuatan ekonomi masyarakat dalam menghadapi resesi akibat krisis.

"Dari aspek produksi, pengelolaan, pemasaran, permodalan dan transaksi keuangan, termasuk penyelenggaraan gerakan pangan murah ini untuk menjamin ketersediaan bahan pangan pokok masyarakat, sekaligus stabilkan harga," pungkasnya. (*)