• Selasa, 26 November 2024

Ratusan Knalpot Brong Dimusnahkan Polresta Bandar Lampung

Rabu, 20 Maret 2024 - 12.41 WIB
65

Petugas saat musnahkan knalpot brong di halaman Mapolresta Bandar Lampung, Rabu (20/3/2024). Foto: Martogi/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Polresta Bandar Lampung memusnahkan ratusan knalpot brong hasil Operasi Keselamatan Krakatau 2024. Pemusnahan itu dilakukan di halaman Mapolresta Bandar Lampung, Rabu (20/3/2024).

Adapun sasaran Operasi Keselamatan Krakatau 2024 yakni pengendara motor tidak pakai helm, tidak pakai sabuk pengaman, dan kendaraan-kendaraan yang spesifikasinya tidak resmi.

Kasatlantas Polresta Bandar Lampung, Kompol Ikhwan Syukri mengatakan, pada Operasi Keselamatan Krakatau 2024 terdapat 2.622 pelanggaran yang tercapture kamera Etle.

"Dari total itu, sebanyak 2.117 surat konfirmasi terkirim dan 351 surat yang sudah terkonfirmasi," kata Ikhwan.

Selain itu, terdapat 67 unit sepeda motor dan 4 unit mobil yang diberikan tindakan manual.

"Serta 225 tabung knalpot brong atau tidak standar disita oleh petugas," ucapnya.

Ia mengungkapkan rata-rata pelanggaran Etle didominasi oleh tidak pakai helm, tidak mengenakan sabuk, dan melanggar rambu-rambu (verbonen/traffic light).

"Ada 5 titik lokasi Etle yaitu Jalan H. Agus Salim, Jalan Kimaja, Jalan Pattimura, Jalan RA. Kartini, dan Jalan ZA Pagar Alam. Paling banyak pelanggaran di Jalan Agus Salim," jelasnya.

Ia mengatakan, rata-rata para pelanggar dikenakan Pasal 288, Pasal 280, Pasal 285 dan Pasal 291 serta Pasal 307 UU Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan. 

Meski Operasi Keselamatan Krakatau telah berakhir, dirinya menghimbau kepada masyarakat agar tetap mematuhi peraturan lalulintas demi keselamatan bersama.

"Mari kita menjaga keamanan dan kenyamanan serta ketertiban masyarakat terutama saat bulan suci Ramadan ini. Karena, Bulan Ramadan ini adalah Bulan yang penuh berkah. Kita ciptakan suasana kota bandar Lampung aman, nyaman, dan tertib," ujarnya.

Selain itu, ia juga menghimbau kepada para orangtua agar bisa menjaga anak-anaknya agar tidak terlibat balap liar.

"Jangan sampai putra-putrinya menjadi korban atau pelaku tindak kejahatan maupun kejahatan lainnya," pungkasnya. (*)

Editor :