158 Desa di Lampung Timur Belum Terima Pencairan Dana Desa

Ilustrasi
Kupastuntas.co,
Lampung Timur - Dari 264 desa yang ada di Kabupaten Lampung Timur, yang sudah
menerima anggaran Dana Desa (DD) termin pertama sebanyak 106 desa sementara 158
desa belum menerima. Disebabkan karena masih ada kekurangan dalam hal administrasi.
Hal
tersebut di katakan oleh Sekertaris Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD)
Lampung Timur Heriansyah, Rabu (20/3/2024). Menurutnya 106 desa sudah menerima
pencairan pertama sementara 158 belum menerima.
"Untuk
158 desa yang belum menerima pencairan DD yang pertama disebabkan karena masih
ada kekurangan persyaratan administrasi, kalau sudah selesai nanti pasti dicairkan," kata Heriansyah.
Kata dia,
untuk termin pertama sebanyak 40 persen, difungsikan untuk pemberian Bantuan
Langsung Tunai (BLT) kepada masyarakat yang menerima dan untuk pengerjaan
fisik, sementara jumlah yang mendapat BLT dan jenis bangunan fisik setiap desa
berbeda beda.
"Kalau
jumlah berapa yang mendapatkan BLT setiap desa berbeda, begitu juga soal jenis
bangunan fisik beda desa beda jenis yang bangun," kata Heriansyah.
Sementara
itu Desa Labuhanratu Baru, Kecamatan Way Jepara, sudah menerima anggaran DD
termin pertama sebesar 40 persen digunakan untuk penyaluran BLT terhadap 46
penerima dengan jumlah uang 900 ribu.
Kata Sekretaris
Desa Labuhanratu Baru Bambang, selain BLT, anggaran DD termin pertama yang
sudah turun difungsikan untuk membangun lapangan multi fungsi berada di dekat
Balai Desa.
"Termin
pertama pencairan Dana Desa kami gunakan untuk penyaluran BLT dan pembangunan
lapangan multi fungsi," kata Bambang. (*)
Berita Lainnya
-
Jalan Penghubung Desa Bumi Jawa-Tanjung Kusuma Sepanjang 700 Meter di Lamtim Mulai Diperbaiki
Rabu, 19 Maret 2025 -
Cerai dari Istri, Pria di Lampung Timur Tega Rudapaksa Anak Kandung
Rabu, 19 Maret 2025 -
Satgas Pangan Sidak 'MinyaKita' di Pasar Sekampung Lamtim, Ini Hasilnya
Rabu, 19 Maret 2025 -
Bupati Lampung Timur Luncurkan Program Pangan Murah untuk Warga Ekonomi Rendah
Rabu, 19 Maret 2025