• Selasa, 25 Februari 2025

Dirgahayu Provinsi Lampung ke-60 Tahun, Ekonomi Semakin Tumbuh

Senin, 18 Maret 2024 - 08.18 WIB
1.1k

Logo HUT Provinsi Lampung ke-60 tahun. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Memasuki usia ke-60 tahun, perekonomian Provinsi Lampung semakin tumbuh. Jika tahun 2022 ekonomi Lampung tumbuh 4,28 persen, pada tahun 2023 naik menjadi 4,55 persen.

Provinsi Lampung genap berusia ke-60 tahun pada 18 Maret 2024. Tema yang diusung dalam perayaan HUT Lampung tahun ini adalah ‘Harmoni Dalam Kolaborasi untuk Lampung Berjaya’. Selama tahun 2023 lalu, ekonomi Lampung semakin tumbuh positif.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, ekonomi Provinsi Lampung tahun 2023 tumbuh sebesar 4,55 persen, menguat dibanding tahun 2022 yang tumbuh sebesar 4,28 persen.

Pertumbuhan ekonomi ini dibarengi dengan realisasi investasi tahun 2023 sebesar Rp10,89 triliun. Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Lampung mencatat, realisasi investasi di Provinsi Lampung pada tahun 2023 mencapai Rp10,89 triliun.

Realisasi investasi di Provinsi Lampung berasal dari penanaman modal asing atau PMA sebesar Rp3,26 triliun, dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp7,63 triliun.

Terdapat lima sektor terbesar dalam realisasi investasi dari penanaman modal asing di Provinsi Lampung selama tahun 2023.

Kelimanya yaitu sektor industri makanan dengan nilai investasi Rp1,63 triliun; sektor tanaman pangan, perkebunan dan peternakan mencapai Rp757,8 miliar.

Selanjutnya, dalam sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi mencapai Rp252,9 miliar; sektor perdagangan dan reparasi mencapai Rp130 miliar serta sektor pertambangan mencapai Rp106,9 miliar.

Bukan hanya itu, perusahaan asal China, Angel Yeast juga akan membangun pabrik glukosa (gula) dan molase dengan investasi senilai 100 juta USD atau sekitar Rp1,4 triliun di Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng). Molase adalah produk sampingan dari industri pengolahan gula yang juga bernama tetes tebu.

Realisasi investasi berdampak pada penyerapan tenaga kerja. Selama tahun 2023 ada penambahan tenaga kerja sebanyak 309 ribu orang menjadi 4,697 juta orang.

Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung, Elvira Umihani mengatakan, pembangunan di Provinsi Lampung selama masa kepemimpinan Gubernur Arinal telah menunjukkan perkembangan yang signifikan.

“Seperti misalnya tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada tahun 2023 tersisa sebesar 4,23 persen dan menempati posisi terendah ketiga di Sumatera. Dan ini lebih rendah dibanding nasional sebesar 5,32 persen," kata Elvira, Sabtu (16/3/2024).

Ia mengatakan, jumlah penduduk Lampung yang bekerja selama tahun 2023 sebanyak 4,697 juta orang. Angka tersebut bertambah sebanyak 309,69 ribu orang bila dibandingkan dengan tahun 2022.

Elvira mengungkapkan, untuk program kerja unggulan Gubernur Lampung Arinal yaitu Kartu Petani Berjaya (KPB) juga terus mengalami peningkatan jumlah pesertanya.

Realisasi kredit usaha rakyat (KUR) KPB hingga September 2023 telah terealisasi Rp2,28 triliun. Kemudian transaksi penebusan pupuk bersubsidi sebanyak 5.427 transaksi di 12 kabupaten/kota dengan nilai Rp41,8 miliar.

Asuransi Kartu Petani Berjaya telah diberikan kepada petani lansia sebanyak 6.800 jiwa, asuransi nelayan 1.050 jiwa, asuransi petani perkebunan 1.950 jiwa, dan asuransi usaha tani padi 74.558 petani.

"Ada juga beasiswa mahasiswa pertanian yang diberikan kepada 641 akun orang tua yang mendapatkan rekomendasi beasiswa e-KPB. Dan 541 mahasiswa Polinela pertanian tahun 2020-2023 dengan total alokasi anggaran sebesar Rp13,525 miliar," jelasnya.

Dilanjutkan dengan 100 mahasiswa pertanian Unila tahun 2023 dengan alokasi anggaran sebesar Rp6 juta/tahun/orang dengan total anggaran sebanyak Rp600 juta per tahun.

Wakil Ketua III DPRD Provinsi Lampung, Yozi Rizal menilai pembangunan di Provinsi Lampung yang dilaksanakan setiap tahunnya terus menunjukkan peningkatan.

"Untuk pelayanan publik sudah bagus. Kalau soal infrastruktur seperti jalan juga sudah cukup bagus. Kemantapan jalan sudah di atas 70 persen sesuai dengan visi misi yang tertuang dalam RPJMD," kata Yozi.

Ia mengungkapkan, jika masih ada beberapa pihak belum merasa puas dengan hasil pembangunan di Lampung perlu dimaklumi.  Mengingat pemerintah daerah di seluruh Indonesia tak terkecuali Provinsi Lampung pernah mengalami kesulitan keuangan saat adanya pandemi Covid-19.

"Kalau ada pihak yang belum puas itu wajar saja. Karena semua daerah tak terkecuali Lampung pernah kesulitan keuangan saat pandemi Covid-19. Tapi semangat membangun tetap harus ada," tegasnya.

Yozi menjelaskan, DPRD Lampung segera melakukan evaluasi terkait program kerja unggulan serta 33 janji kerja Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.

"Soal 33 janji kerja gubernur sudah berjalan optimal atau belum itu perlu dievaluasi, karena sekarang baru menyampaikan LKPJ. Nanti setelah itu baru tahu program apa yang perlu dievaluasi," katanya.

Pengamat Ekonomi Universitas Lampung, Asrian Hendi Caya berharap, di usia ke-60 Provinsi Lampung bisa semakin maju dan rakyat semakin sejahtera.

Ia menyarankan, ada hal-hal yang perlu dibenahi diantaranya transformasi ekonomi yang dimulai dengan revitalisasi pertanian. Karena, sejak 2019 pertumbuhan ekonomi turun menjadi hanya sekitar 1-2 persen. "Alhamdulillah, saat ini ekonomi Lampung bisa tumbuh 4 persen lebih. Ini menjadi pertanda bahwa perekonomian Provinsi Lampung semakin tumbuh,” katanya.

Menurut Asrian, harus mulai ada hilirisasi pertanian terutama skala kecil di pedesaan seperti pabrik beras dan singkong. "Jadi pengolahan singkong menjadi tepung tapioka ini bisa jadi nilai tambah yang akan dinikmati petani, serta ada dampak pada ketersediaan pakan ternak dari limbahnya," paparnya.

Selain itu, lanjut Asrian, sektor industri harus diperkuat dengan basis olahan hasil pertanian seperti karet, sawit, kakao dan kopi.

"Karena dengan itu bisa membuka lapangan kerja. Untuk itu dukungan energi harus ikut diperkuat baik pasokan listrik, BBM, gas serta transportasi yang baik untuk mobilitasnya," terangnya.

Asrian menerangkan, di bidang pariwisata, Lampung memiliki sejumlah destinasi wisata yang sangat potensial dan lengkap mulai dari pegunungan, laut, pantai, pulau, hutan dan lainnya.

"Semua itu perlu dukungan transportasi serta akomodasi yang memadai. Dengan sektor wisata terus berkembang, akan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat seperti dari kriya tradisional, kuliner dan lainnya. Hal inilah yang bisa menjadi potensi pertumbuhan ekonomi di Lampung," paparnya.

Sementara itu, Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Lampung menyarankan, pembangunan yang dilaksanakan di bawah kepemimpinan Gubernur Arinal Djunaidi di wilayah Lampung harus lebih merata.

"Saya pikir pembangunannya belum merata terutama mengenai jalan, karena masih banyak yang belum diperbaiki," kata Sekretaris ICMI Lampung, Khomsahrial Romli.

Ia menyarankan, jalan-jalan rusak yang belum diperbaiki harus segera dituntaskan oleh Pemprov Lampung. Karena infrastruktur jalan yang bagus sangat berperan dalam mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. (*)

Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi Senin 18 Maret 2023 dengan judul “Ekonomi Lampung Semakin Tumbuh”