Dirgahayu Provinsi Lampung ke-60 Tahun, Ekonomi Semakin Tumbuh

Logo HUT Provinsi Lampung ke-60 tahun. Foto: Ist
Kupastuntas.co, Bandar
Lampung - Memasuki usia ke-60 tahun, perekonomian Provinsi Lampung semakin
tumbuh. Jika tahun 2022 ekonomi Lampung tumbuh 4,28 persen, pada tahun 2023
naik menjadi 4,55 persen.
Provinsi Lampung genap
berusia ke-60 tahun pada 18 Maret 2024. Tema yang diusung dalam perayaan HUT
Lampung tahun ini adalah ‘Harmoni Dalam Kolaborasi untuk Lampung Berjaya’.
Selama tahun 2023 lalu, ekonomi Lampung semakin tumbuh positif.
Berdasarkan data Badan
Pusat Statistik (BPS) Provinsi Lampung, ekonomi Provinsi Lampung tahun 2023 tumbuh
sebesar 4,55 persen, menguat dibanding tahun 2022 yang tumbuh sebesar 4,28
persen.
Pertumbuhan ekonomi
ini dibarengi dengan realisasi investasi tahun 2023 sebesar Rp10,89 triliun.
Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi
Lampung mencatat, realisasi investasi di Provinsi Lampung pada tahun 2023
mencapai Rp10,89 triliun.
Realisasi investasi di
Provinsi Lampung berasal dari penanaman modal asing atau PMA sebesar Rp3,26
triliun, dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) sebesar Rp7,63 triliun.
Terdapat lima sektor
terbesar dalam realisasi investasi dari penanaman modal asing di Provinsi
Lampung selama tahun 2023.
Kelimanya yaitu sektor
industri makanan dengan nilai investasi Rp1,63 triliun; sektor tanaman pangan,
perkebunan dan peternakan mencapai Rp757,8 miliar.
Selanjutnya, dalam
sektor transportasi, gudang dan telekomunikasi mencapai Rp252,9 miliar; sektor
perdagangan dan reparasi mencapai Rp130 miliar serta sektor pertambangan
mencapai Rp106,9 miliar.
Bukan hanya itu,
perusahaan asal China, Angel Yeast juga akan membangun pabrik glukosa (gula)
dan molase dengan investasi senilai 100 juta USD atau sekitar Rp1,4 triliun di
Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng). Molase adalah produk sampingan dari
industri pengolahan gula yang juga bernama tetes tebu.
Realisasi investasi
berdampak pada penyerapan tenaga kerja. Selama tahun 2023 ada penambahan tenaga
kerja sebanyak 309 ribu orang menjadi 4,697 juta orang.
Kepala Badan
Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Provinsi Lampung, Elvira Umihani
mengatakan, pembangunan di Provinsi Lampung selama masa kepemimpinan Gubernur
Arinal telah menunjukkan perkembangan yang signifikan.
“Seperti misalnya
tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada tahun 2023 tersisa sebesar 4,23 persen
dan menempati posisi terendah ketiga di Sumatera. Dan ini lebih rendah
dibanding nasional sebesar 5,32 persen," kata Elvira, Sabtu (16/3/2024).
Ia mengatakan, jumlah
penduduk Lampung yang bekerja selama tahun 2023 sebanyak 4,697 juta orang.
Angka tersebut bertambah sebanyak 309,69 ribu orang bila dibandingkan dengan
tahun 2022.
Elvira mengungkapkan,
untuk program kerja unggulan Gubernur Lampung Arinal yaitu Kartu Petani Berjaya
(KPB) juga terus mengalami peningkatan jumlah pesertanya.
Realisasi kredit usaha
rakyat (KUR) KPB hingga September 2023 telah terealisasi Rp2,28 triliun.
Kemudian transaksi penebusan pupuk bersubsidi sebanyak 5.427 transaksi di 12
kabupaten/kota dengan nilai Rp41,8 miliar.
Asuransi Kartu Petani
Berjaya telah diberikan kepada petani lansia sebanyak 6.800 jiwa, asuransi
nelayan 1.050 jiwa, asuransi petani perkebunan 1.950 jiwa, dan asuransi usaha
tani padi 74.558 petani.
"Ada juga
beasiswa mahasiswa pertanian yang diberikan kepada 641 akun orang tua yang
mendapatkan rekomendasi beasiswa e-KPB. Dan 541 mahasiswa Polinela pertanian
tahun 2020-2023 dengan total alokasi anggaran sebesar Rp13,525 miliar,"
jelasnya.
Dilanjutkan dengan 100
mahasiswa pertanian Unila tahun 2023 dengan alokasi anggaran sebesar Rp6
juta/tahun/orang dengan total anggaran sebanyak Rp600 juta per tahun.
Wakil Ketua III DPRD
Provinsi Lampung, Yozi Rizal menilai pembangunan di Provinsi Lampung yang
dilaksanakan setiap tahunnya terus menunjukkan peningkatan.
"Untuk pelayanan
publik sudah bagus. Kalau soal infrastruktur seperti jalan juga sudah cukup
bagus. Kemantapan jalan sudah di atas 70 persen sesuai dengan visi misi yang
tertuang dalam RPJMD," kata Yozi.
Ia mengungkapkan, jika
masih ada beberapa pihak belum merasa puas dengan hasil pembangunan di Lampung
perlu dimaklumi. Mengingat pemerintah daerah di seluruh Indonesia tak
terkecuali Provinsi Lampung pernah mengalami kesulitan keuangan saat adanya
pandemi Covid-19.
"Kalau ada pihak
yang belum puas itu wajar saja. Karena semua daerah tak terkecuali Lampung
pernah kesulitan keuangan saat pandemi Covid-19. Tapi semangat membangun tetap
harus ada," tegasnya.
Yozi menjelaskan, DPRD
Lampung segera melakukan evaluasi terkait program kerja unggulan serta 33 janji
kerja Gubernur Lampung Arinal Djunaidi.
"Soal 33 janji
kerja gubernur sudah berjalan optimal atau belum itu perlu dievaluasi, karena
sekarang baru menyampaikan LKPJ. Nanti setelah itu baru tahu program apa yang
perlu dievaluasi," katanya.
Pengamat Ekonomi
Universitas Lampung, Asrian Hendi Caya berharap, di usia ke-60 Provinsi Lampung
bisa semakin maju dan rakyat semakin sejahtera.
Ia menyarankan, ada
hal-hal yang perlu dibenahi diantaranya transformasi ekonomi yang dimulai
dengan revitalisasi pertanian. Karena, sejak 2019 pertumbuhan ekonomi turun
menjadi hanya sekitar 1-2 persen. "Alhamdulillah, saat ini ekonomi Lampung
bisa tumbuh 4 persen lebih. Ini menjadi pertanda bahwa perekonomian Provinsi
Lampung semakin tumbuh,” katanya.
Menurut Asrian, harus
mulai ada hilirisasi pertanian terutama skala kecil di pedesaan seperti pabrik
beras dan singkong. "Jadi pengolahan singkong menjadi tepung tapioka ini
bisa jadi nilai tambah yang akan dinikmati petani, serta ada dampak pada
ketersediaan pakan ternak dari limbahnya," paparnya.
Selain itu, lanjut
Asrian, sektor industri harus diperkuat dengan basis olahan hasil pertanian
seperti karet, sawit, kakao dan kopi.
"Karena dengan
itu bisa membuka lapangan kerja. Untuk itu dukungan energi harus ikut diperkuat
baik pasokan listrik, BBM, gas serta transportasi yang baik untuk
mobilitasnya," terangnya.
Asrian menerangkan, di
bidang pariwisata, Lampung memiliki sejumlah destinasi wisata yang sangat
potensial dan lengkap mulai dari pegunungan, laut, pantai, pulau, hutan dan
lainnya.
"Semua itu perlu
dukungan transportasi serta akomodasi yang memadai. Dengan sektor wisata terus
berkembang, akan berdampak pada peningkatan pendapatan masyarakat seperti dari
kriya tradisional, kuliner dan lainnya. Hal inilah yang bisa menjadi potensi
pertumbuhan ekonomi di Lampung," paparnya.
Sementara itu, Ikatan
Cendekiawan Muslim Indonesia (ICMI) Lampung menyarankan, pembangunan yang
dilaksanakan di bawah kepemimpinan Gubernur Arinal Djunaidi di wilayah Lampung
harus lebih merata.
"Saya pikir
pembangunannya belum merata terutama mengenai jalan, karena masih banyak yang
belum diperbaiki," kata Sekretaris ICMI Lampung, Khomsahrial Romli.
Ia menyarankan,
jalan-jalan rusak yang belum diperbaiki harus segera dituntaskan oleh Pemprov
Lampung. Karena infrastruktur jalan yang bagus sangat berperan dalam mendorong
pertumbuhan ekonomi daerah. (*)
Berita ini telah terbit di SKH Kupas Tuntas edisi
Senin 18 Maret 2023 dengan judul “Ekonomi Lampung Semakin Tumbuh”
Berita Lainnya
-
Wakil Rektor Teknokrat Paparkan Teknik Presentasi Efektif dalam Leadership Education Program 2025
Senin, 24 Februari 2025 -
Pemkot Bandar Lampung Tangani Dampak Banjir, Fokus Pembersihan dan Bantuan Warga
Senin, 24 Februari 2025 -
Kondisi Jalan di Bandar Lampung Memprihatinkan, Warga Minta Perbaikan Segera
Senin, 24 Februari 2025 -
Isbedy Luncurkan Buku 'Satu Ciuman Dua Pelukan'
Senin, 24 Februari 2025