• Jumat, 10 Januari 2025

8 Tahun, Lokasi Labuh Kapal Nelayan di Pesisir Lamtim Alami Pendangkalan

Senin, 18 Maret 2024 - 15.11 WIB
111

Kondisi tempat labuh kapal nelayan Lampung Timur, perlu dilakukan pengerukan, karena sudah 8 tahun mengalami pendangkalan. Senin, (18/3/2023). Foto: Agus/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Sudah bertahun tahun kondisi penyandaran kapal nelayan di wilayah pesisir Lampung Timur, Muara Gadingmas, Kecamatan Labuhan Maringgai mengalami pendangkalan. 

Pendangkalan menyebabkan nelayan kesulitan menyandarkan kapal dan menjadi penyebab cepat rusaknya kapal nelayan.

Seperti yang dikatakan tokoh nelayan Labuhan Maringgai Andi Baso, pengerukan lumpur perlu dilakukan setidaknya perlu di keruk sedalam 4 meter agar kapal tidak tersangkut lumpur, jika kapal tersangkut pemilik kapal harus mendorong manual menuju air yang lebih dalam.

"Kalu sangkal mau gerakan kapal menggunakan mesin tentu tidak berani karena kipas akan rusak kena lumpur dan bangkai kapal yang rusak," kata Andi Baso. Senin (18/3/2024).

Sementara itu, Kepala Desa Muara Gadingmas, Kecamatan Labuhan Maringgai, Wahyono membenarkan pendangkalan di pinggir pesisir sudah terjadi sejak 8 tahun lalu, sampai saat ini belum ada pengerukan dari pihak pemerintah.

Padahal kata Wahyono, masyarakat khususnya nelayan sering mengadu kepada pemerintah ketika ada pelaksanaan Musrenbang, tapi hanya me jadi catatan dan belum pernah terealisasi, sementara lokasi yang dangkal merupakan tempat standarnya ratusan kapal.

"Yang di perlu di keruk itu 1000 meter Kali 5000 meter, sudah berapa kubil itu. Mudah mudahan tahun ini bisa ada tanggapan dari pemerintah dan bisa direalisasi soal pengerukan lumpur," Kata Wahyono.

"Dampak dari kedangkalan tempat labuh kapal itu bukan hanya berdampak pada nelayan, tapi juga berdampak pada kondisi lingkungan dimana terlihat lumpur bercampur sampah sehingga menimbulkan bau tidak sedap," pungkasnya. (*)

Editor :