Hasil Tangkapan Rajungan di Lampung Timur Melimpah, Pengusaha Kesulitan Menjual karena Dibatasi
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Hasil tangkapan rajungan di pesisir Lampung Timur melimpah, sementara pengusaha rajungan kesulitan menjual sebab perusahaan membatasi jumlah penjualan dari pengepul.
Hal tersebut diungkapkan oleh pengepul rajungan di Desa Muara Gadingmas, Kecamatan Labuhan Maringgai, Yanti, saat dimintai keteerangan, Rabu (13/3/2024).
Yanti mengaku penurunan permintaan kuota daging rajungan oleh perusahaan sejak Februari 2024, dari sebelumnya 7 kwintal saat ini hanya 4 kwintal, sementara hasil tangkapan rajungan dari laut pesisir Labuhan Maringgai, Lampung Timur melimpah.
Dengan terjadinya pengurangan daya beli pihak perusahaan, membuat pengepul rajungan harus mencari perusahaan lain yang siap menampung daging rajungan tersebut. Sehingga Yanti mengaku Februari dan Maret mendapat lokasi di wilayah Jawa dengan kuota maksimal 4 kwintal.
"Tapi persoalannya awal April kami tidak bisa lagi menjual ke wilayah Jawa, karena ada pembatasan kuota juga dan yang di utamakan pengepul lokal," terang Yanti.
"Kami dari dulu sudah kontrak dengan perusahaan Philips di wilayah Lampung Selatan, tapi yang kami jual daging rajungan yang sudah kami kemas dalam kaleng, karena Philips membatasi kami harus cari tempat pembuangan (perusahaan) tambahan," kata Yanti.
Dalam sehari, Yanti mengaku bisa mendapat kiriman rajungan dari nelayan per hari 2 ton. Setelah diproses pemisahan daging dari cangkangnya, lalu dagingnya kemas dalam kaleng dengan ukuran 1 kg. Dari 2 ton bisa mendapatkan daging seberat 8 kwintal.
Artinya jika sehari dia bisa memproduksi 8 kwintal daging rajungan dan pihak perusahaan hanya mampu membeli 4 kwintal per hari maka 4 kwintal sisanya beresiko busuk jika tidak segera dijual.
"Kami tidak mungkin menolak nelayan saat menjual rajungan, karena sudah kontrak khawatir jika saya tolak nelayan pelanggan saya akan beralih pembeli lain," kata Yanti.
Sementara itu, seorang nelayan rajungan di Pesisir Labuhan Maringgai, Slamet mengaku hasil tangkapan rajungan berlimpah, namun harga juga turun sedikit yang tadinya bisa tembus 90.000 per kg saat ini pengepul membeli 70.000 per kg.
"Sekali melaut kami bisa dapat 2 kwintal rajungan,emang lagi musim sehingga dampak harga tidak bisa tinggi, tapi kalau masih diatas 60.000 per kg masih dapat untung kami," terang Slamet. (*)
Berita Lainnya
-
Diduga Korupsi Pembangunan Gerbang Rumdis Senilai Rp6,9 Miliar, Kejati Sita Mobil, Perhiasan Hingga Tas Mewah dari Rumah Bupati Lampung Timur
Jumat, 10 Januari 2025 -
Kejati Geledah Rumah Dinas Bupati Lampung Timur dan Kantor Dinas PUPR
Kamis, 09 Januari 2025 -
Ditetapkan Bupati Terpilih, Ela Siti Ajak Seluruh Elemen Masyarakat Bersama Bangun Lampung Timur
Kamis, 09 Januari 2025 -
Kapasitas Kandang Badak Overload, TNWK Siap Bangun Kandang Ketiga
Kamis, 09 Januari 2025