• Kamis, 03 Oktober 2024

Profil Rycko Menoza Caleg Golkar Berhasil Kalahkan Sekjen Pada Pileg 2024, Miliki Harta Rp48 Miliar

Senin, 11 Maret 2024 - 20.11 WIB
810

Rycko Menoza politikus partai Golkar. Foto: Ist

Kupastuntas.co, Bandar Lampung - Rycko Menoza dipastikan melenggang ke Senayan usai KPU RI mengesahkan rekapitulasi penghitungan perolehan suara untuk pemilihan DPR RI Dapil Lampung I.

Rycko Menoza yang maju dengan nomor urut 2 daerah pemilihan (Dapil) Lampung I tersebut memperoleh suara terbanyak di Golkar yakni 53.813 suara. 

Sementara Sekretaris Jenderal Golkar yang merupakan caleg nomor urut 1, Lodewijk F Paulus, meraih suara terbanyak kedua dengan perolehan sebanyak 50.093 suara.

Untuk diketahui Rycko Menoza Sjachroedin Zainal Pagaralam atau biasa dikenal Rycko Menoza SZP pernah menjabat sebagai Bupati Kabupaten Lampung Selatan periode 2010-2015.

Rycko Menoza merupakan putera sulung Komjen Pol (Purn) Drs. H. Sjachroedin ZP, SH, yang juga pernah menjabat sebagai Gubernur Lampung periode 2004-2008 dan 2009-2014. 

Sementara sang kakek yakni Zainal Abidin Pagaralam menjadi peletak dasar pembangun pemerintahan di Provinsi Lampung sekaligus menjadi Gubernur Lampung periode 1966-1973.

Pria yang lahir pada 30 Agustus 1971 tesebut memiliki riwayat pekerjaan yang tidak sedikit. Ia pernah bekerja di Deltec System, Marketing, 1999-2000, Virginia, United States of Amerika. 

PT. Tirta Larastama Dinamika Finance, 2001–2002, General Management, PT. Bangka Puri Waspada, Direktur, 2000–2001, PT. Energy Lampung, Komisaris, 2007–sekarang.

PT. Sumber Tambang Lampung, Komisaris, 2007–sekarang, Jakarta dan PT. Polygrana, Direktur Utama, 2002–sekarang.

Rycko Menoza juga pernah mencalonkan diri sebagai calon Walikota Bandar Lampung pada pemilihan kepala daerah periode 2021-2024. Ia berpasangan dengan Johan Sulaiman.

Pada saat mencalonkan diri menjadi calon Walikota Bandar Lampung, Rycko melaporkan hartanya kepada KPK melalui situs LHKPN.

Berdasarkan laporan LHKPN tahun 2020, Rycko Menoza memiliki harta kekayaan paling banyak. Totalnya mencapai Rp48.638.979.483. 

Jumlah tersebut terdiri dari tanah dan bangunan di 27 tempat dengan total nilai Rp12.954.275.000. Kemudian, alat transportasi dan mesin Rp100 juta.

Serta harta bergerak lainnya sebesar Rp5.052.500.000. Angka terbesar ada pada kas dan setara kas Rp26.829.425.924. (*)