• Jumat, 10 Januari 2025

Harga Beras di Penggilingan Way Jepara Lamtim Turun

Senin, 11 Maret 2024 - 13.16 WIB
129

Seorang pengusaha beras tampak menyusun beras yang dikemas 10 kg. Harga per kilogram yakni Rp12.700. Senin, (11/3/2024). Foto: Agus/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Menjelang bulan ramadhan harga beras di pengusaha giling menurun dari Rp14.000 per kilo menjadi Rp12.700 per kilo. 

Hal tersebut diungkapkan pengusaha giling Marsidi warga Desa Braja Asri, Kecamatan Way Jepara, Lampung Timur. Senin (11/3/2024).

Marsidi mengatakan, turunnya harga beras sudah berjalan sejak 3 hari yakni, Sabtu (9/3/2024). Turunnya harga beras kata dia, pengaruh dari turunnya harga padi yang sebelumnya Rp8.000 kini turun menjadi Rp7.000 per kg.

"Tiga hari ini harga beras mulai turun, kalau kami antar kerumah konsumen, kami beri harga Rp12.700 per kg, kalau ambil sendiri ke pabrik, kami kasih harga Rp12.600 per kg," kata Marsidi.

Menurut Marsidi, sepertinya pertengahan puasa harga beras bakal turun lagi, karena pertengahan Ramdhan sudah banyak panen padi di wilayah Lampung Timur, jika padi bisa turun menjadi Rp5.000 per kilogram, maka dirinya akan menjual beras dengan harga normal yakni Rp10.000 per kilogram.

"Sehari minimal kami antar beras ke pelanggan di pasar lokal seputaran Lampung Timur, 2,7 ton. Dalam satu minggu dua kali kami menggiling gabah untuk mencukupi pelanggan kami," ujarnya.

Sementara itu, seorang pedagang beras di pasar Way Jepara bernama Menik masih menjual beras dengan harga Rp15.500 per kilogram. 

Menurutnya, beras yang di jual merupakan stok beras saat dirinya belanja ketika harga masih tinggi.

"Saya jual Rp15.500 per kilogram, karena beras yang ada di toko kami merupakan beras harga masih Rp14.000 dari pabrik, kecuali stok lama habis dan kami belanja dengan harga murah kami akan jual murah juga," kata Menik.

Bertentangan dengan petani, petani berkeinginan harga gabah tetap tinggi, sejumlah petani berharap agar harga padi tetap di atas Rp6.000 per kilogram. Sebab, jika harga di bawah Rp6.000 per kilogram, petani bisa tidak mendapat untung.

"Kemungkinan 15 hari lagi padi saya sudah bisa dipanen, kalau harga gabah anjlok dibawa Rp6.000 per kilo bisa rugi kami, tidak sesuai dengan biaya pemeliharaan masa tanam," kata Sunyoto salah seorang petani Desa Kecamatan Way Jepara. (*) 

Editor :