Sepi Pembeli, Ratusan Toko di Pasar Way Jepara Lamtim Tutup
Kupastuntas.co, Lampung Timur - Sepi pembeli, ratusan toko pakaian hingga aksesoris di Pasar Way Jepara, yang terletak di Kelurahan Labuhan Ratu Dua, Kecamatan Way Jepara, Kabupaten Lampung Timur tutup.
Kepala Forum pedagang pasar Way Jepara, Misdar mengungkapkan, sepi konsumen setelah maraknya toko pakaian semi swalayan yang berjajar tidak jauh dari pasar, sehingga berdampak surutnya pembeli masuk ke dalam pasar.
Dalam catatan lanjutnya, dari 500 toko pakaian, sepatu hingga aksesoris tubuh, tidak lebih dari 20 toko yang bertahan. Itu pun kata bertahannya pedagang karena tidak ada pekerjaan lain.
"Sekitar 480 lebih toko yang sudah tutup. Mungkin mereka beralih usaha lain, tapi bagi yang tidak ada usaha lain terpaksa bertahan meskipun kondisi trenyuh," jelas Misdar, saat dimintai keterangan, Rabu (6/3/2024).
Misdar mengaku sudah menemui pegawai Dinas Pasar beberapa hari lalu, namun sampai saat ini belum ada jawaban dari pihak Dinas Pasar setempat, sementara ratusan pedagang menunggu jawaban bijak dari pemerintah daerah Lampung Timur.
"Rekan-rekan pedagang meminta agar pemerintah lebih memikirkan nasib pedagang kecil di dalam pasar Way Jepara, sebelum memberi ijin toko semi swalayan yang hanya berjarak tidak lebih 15 meter dari pasar Inpres tersebut," ungkapnya.
"Awalnya cuma ada satu toko semi swalayan, jangka waktu dua tahun nambah lagi dua unit, sudah dipastikan jika tidak ada kebijakan yang adil. Akan tinggal nama saja pasar Way Jepara ini," timpalnya.
Salah satu pedagang, Yuni (54) bersama dua rekannya pedagang pakaian dengan sabar menanti pembeli. Terlihat setiap lorong pasar Way Jepara tampak sepi, tidak terlihat tanda tanda pembeli yang berjalan dalam lorong pasar pakaian tersebut.
Puluhan toko tampak tertutup rapat pemilik sengaja tidak berjualan. Bahkan ada satu toko pakaian terpasang robekan kertas yang digantungkan pada dinding bedak bertuliskan 'toko ini dijual, hubungi nomor telpon di bawah ini'. Kondisi miris itu dirasakan ratusan pedagang pakaian yang ada di pasar Way Jepara.
"Sudah tiga tahun ini mas kondisi semakin sepi dari pembeli, banyak pedagang enggan berjualan lagi karena benar benar tidak sesuai, hanya capek membuka tutup bedak toko, pagi dan sore," keluh Yuni, yang diamini oleh di rekannya, saat ditemui di tempat jualnya, Rabu (6/3/2024).
Tumpukan pakaian anak-anak hingga orang dewasa masih tersusun rapi, beberapa pakaian orang dewasa tergantung pada teras teras toko miliknya, menandakan dari sejak pagi barang dagangannya belum tersentuh pembeli.
"Lihat itu mas masih rapi dagangan saya, kalau ada pembeli nawar pasti di buka buka lipatan baju. Bukan hari ini saja sudah lima hari belum ada pembeli, jangankan beli nawar saja tidak ada," kata Yeni.
Pasar pakaian di pasar Way Jepara terlihat senyap di setiap lorong jalan tidak nampak pembeli yang berlalu lalang satupun, hanya penjual yang asik duduk ngobrol bersama pedagang satu sama lain sembari menunggu pembeli.
"Setiap hari seperti ini, pagi buka bedak sore tutup bedak pulang tidak bawa uang sedikitpun, sementara pajak tahunan Rp300 ribu ke Dinas Pasar terus ditagih," keluh perempuan 54 tahun itu. (*)
Berita Lainnya
-
Diduga Korupsi Pembangunan Gerbang Rumdis Senilai Rp6,9 Miliar, Kejati Sita Mobil, Perhiasan Hingga Tas Mewah dari Rumah Bupati Lampung Timur
Jumat, 10 Januari 2025 -
Kejati Geledah Rumah Dinas Bupati Lampung Timur dan Kantor Dinas PUPR
Kamis, 09 Januari 2025 -
Ditetapkan Bupati Terpilih, Ela Siti Ajak Seluruh Elemen Masyarakat Bersama Bangun Lampung Timur
Kamis, 09 Januari 2025 -
Kapasitas Kandang Badak Overload, TNWK Siap Bangun Kandang Ketiga
Kamis, 09 Januari 2025