• Jumat, 29 November 2024

Jaga Stabilitas Harga Pangan Jelang Ramadan, Pemkab Lamsel Gelar Pasar Murah

Rabu, 06 Maret 2024 - 14.13 WIB
59

Gerakan Pangan Murah (GPM) di lapangan Desa Tajimalela, Kecamatan Kalianda, Rabu (6/3/2024). Foto: Handika/kupastuntas.co

Kupastuntas.co, Lampung Selatan - Dinas Ketahanan Pangan Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) menyelenggarakan Gerakan Pangan Murah (GPM) untuk menstabilkan pasokan dan harga pangan jelang bulan Ramadhan 1445 H.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan setempat, Eka Riantinawaty mengatakan, penyelenggaraan GPM juga atas arahan dari Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi.

"Untuk dapat melaksanakan kegiatan gerakan pangan murah secara masif di semua kabupaten/kota untuk menjaga stabilisasi pasokan dan harga pangan," kata Eka, saat dikonfirmasi usai pelaksanaan GPM di lapangan Desa Tajimalela, Kecamatan Kalianda, Rabu (6/3/2024).

Eka merincikan, kegiatan GPM mendapat dukungan dari dana dekonsentrasi yang berasal dari Dinas KPTPH Provinsi Lampung. "Menjelang bulan ramadan permintaan terhadap kebutuhan bahan pangan mengalami kenaikan," sambungnya.

Sehingga lanjutnya, pihaknya berinisiatif menggelar GPM dengan menyediakan kebutuhan pangan yang berkualitas dengan harga yang terjangkau menjelang ramadhan 1445 H ini.

"Gerakan pangan murah yang dilaksanakan di Desa Tajimalela ini menyediakan bahan pangan yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat terutama menjelang bulan Ramadan," ungkapnya.

Eka menyatakan, bahan pangan yang dijual di lokasi GPM dengan harga di bawah harga pasar. Dalam pelaksanaannya, pihaknya mendapat dukungan Bulog yang menyediakan beras SPHP, minyak goreng dan gula pasir.

"Selain itu juga telur dari peternak telur serta komoditas bawang merah dan cabai merah dari petani," urainya.

Eka menyebutkan, bahan pangan dijual dengan harga di bawah harga pasar, seperti beras medium saat ini di pasaran harganya mencapai Rp14.000/kg, sementara di GPM  dual dengan harga Rp10.600 per kg atau Rp53.000 per sak.

"Minyak goreng di pasaran Rp16.000, di GPM dijual dengan harga Rp14.000 per liter. Gula pasir dipasaran Rp17.000 per kg, di GPM di jual Rp16.000 per kg," timpal Eka.

Harga dijual di bawah pasaran juga berlaku untuk dengan produk pangan lainnya seperti telur, cabai merah, bawang merah dan bahan pangan lainnya.

"GPM ini bukan yang pertama dilaksanakan oleh Dinas Ketahanan pangan kabupaten Lampung Selatan di tahun 2024 ini," tegasnya.

Sampai dengan Maret 2024 ini lanjut Eka, pihaknya telah melaksanakan GPM sebanyak 20 kali yang tersebar di 17 kecamatan di lokasi Musrenbang Kecamatan.

"Karena di saat musrenbang kecamatan banyak masyarakat yang menghadiri kegiatan tersebut sehingga kami berinisiatif untuk mengisi pelayanan dengan mengadakan GPM," tuturnya.

Sebelumnya, dalam rapat pemantapan kegiatan pasar murah tahun 2024 di Ruang Asisten Ekonomi Pembangunan (Ekobang), Setdakab Lamsel, Selasa (5/3/2024), Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian, Hendra Jaya mengungkapkan, rencana awal pasar murah akan dilaksanakan di 7 kecamatan. Dimulai dari Kecamatan Sragi tanggal 13 Maret 2024, Kecamatan Ketapang 14 Maret 2024. 

Kemudian, Kecamatan Bakauheni tanggal 15 Maret 2024, Kecamatan Kalianda tanggal 18 Maret 2024, Kecamatan Katibung tanggal 19 Maret 2024, Kecamatan Merbau Mataram tanggal 20 Maret 2024, dan Kecamatan Tanjung Bintang tanggal 21 Maret 2024. 

"Namun kami masih mengusahakan kegiatan ini akan berlangsung di 17 kecamatan. Sehingga seluruh masyarakat bisa merasakan dampak dari pasar murah, apalagi ini menjelang Ramadan,” kata Hendra Jaya. 

Beberapa komoditi yang akan dijual dalam pasar murah tersebut diantaranya, beras Rp53 ribu per 5 kilogram, gula Rp16 ribu per kilogram, gas melon 3 kg Rp18 ribu per tabung, telur 28 ribu per kilogram, minyak tawon Rp14.100 per 900 mililiter. 

Selanjutnya, minyak Rose Brand Rp15.800 per liter, minyak Rose Brand Rp31.500 per 2 liter, gula Rose Brand Rp16 ribu per kilogram, tepung beras Rp7.100 per kilogram dan tepung ketan Rp7.500 per kilogram.

“Terdapat pula komoditi lainnya, seperti cabe merah, cabe rawit, bawang merah, bawang putih, produk pangan UMKM, serta produk olahan kering dan ikan air. Untuk harganya masih menyesuaikan di pasaran, tapi dipastikan lebih murah,” pungkasnya. (*)