• Jumat, 10 Januari 2025

26 Kecelakaan Terjadi di Lampung Timur dalam Dua Bulan, 15 Korban Meninggal

Selasa, 05 Maret 2024 - 16.00 WIB
127

26 Kecelakaan Terjadi di Lampung Timur dalam Dua Bulan. Foto: Ist.

Kupastuntas.co, Lampung Timur - Awal tahun 2024, terhitung Januari dan Februari, kasus kecelakaan lalulintas di Kabupaten Lampung Timur tercatat 26 dengan kerugian materi mencapai ratusan juta. Didominasi penyebab kecelakaan disebabkan human eror.

Kanit Gakkum, Aipda Ferdi Candra mengatakan, dari 26 kasus kecelakaan tersebut mengakibatkan 15 korban meninggal dunia, 17 luka berat dan 10 luka ringan. Adapun kerugian materi total diperkirakan Rp111.400.000.

Sedangkan untuk jalur darat yang tercatat rawan Lakalantas di wilayah Lampung Timur tercatat jalan lintas Kecamatan Labuhanratu, jalan lintas Way Jepara dan jalan lintas Ir Sutami, kerawanan disebabkan jalan menikung dan minim penerangan lampu jalan.

"Kalau kondisi jalan mulus, tikungan dan lampu jalan yang minim ditambah human eror pengemudi yang kurang mengedepankan keselamatan sendiri," kata Ferdi, saat dikonfirmasi, Selasa (5/4/2024).

Menurutnya, banyak pengendara sepeda motor yang kurang memperhatikan kondisi sepeda motor seperti tidak ada lampu, modifikasi kendaraan yang membahayakan seperti mengganti roda lebih kecil dan stang motor yang menyulitkan pengguna.

Sementara menjelang hari raya idul Fitri dimana mudik yang sudah menjadi budaya ribuan manusia, untuk memitigasi angka kecelakaan anggota Satlantas Polres Lampung Timur akan terus menggencarkan sosialisasi tentang berlalu lintas.

"Sebenarnya hal-hal sepele yang sering dilanggar pengendara tapi dampaknya fatal. Seperti tidak pakai helem, tidak pasang spion tidak membiarkan lampu sen mati. Ini sepele tapi penting," ungkap Ferdi.

Sosialisasi tentang berlalulintas akan difokuskan kepada anak anak remaja dan objek yang menjadi sasaran tempat tempat sekolah SMA dan SMP.

Hal itu dikarenakan, meskipun anak pelajar belum bisa membuat Surat Izin Mengemudi (SIM) namun tidak dipungkiri banyak yang sudah mengemudikan sepeda motor.

"Kami tidak pungkiri anak anak SMP sudah banyak yang bisa menggunakan sepeda motor, jika ditertibkan belum diijinkan tapi itu persoalan yang cukup susah kami tindak. Tentu orang tua masing masing yang bisa mengendalikan," pungkasnya. (*)